Mengenal Tradisi Ngaliwet Orang Sunda yang Tak Lekang Dimakan Zaman

- Penulis

Minggu, 4 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi masyarakat sunda yang terkenal dengan kegiatan makan bersamanya (Ngaliwet). Foto: Fajar Ramadhan/Gentra Priangan.

i

Tradisi masyarakat sunda yang terkenal dengan kegiatan makan bersamanya (Ngaliwet). Foto: Fajar Ramadhan/Gentra Priangan.

Gentra Priangan  – Indonesia dikenal memiliki beragam suku dan dan budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Suku Sunda adalah salah satu diantara suku bangsa yang  tinggal  di wilayah Jawa bagian barat dan provinsi Banten.

Masyarakat Sunda memiliki beragam kekayaan budaya serta kearifan lokal seperti semboyan hidup, pepatah, seni, dan juga tradisi.

Salah satu tradisi masyarakat Sunda yang bisa beradaptasi di zaman modern sekarang adalah tradisi Ngaliwet.

Ngaliwet adalah aktivitas memasak ala masyarakat Sunda yang disantap dengan alas daun pisang. Budaya ngaliwet sendiri sudah ada sejak zaman dahulu.

Sejarah Ngaliwet

Mengutip dari merdeka.com, ahli kuliner Universitas Gadjah Mada Prof Murdijati Gardjito mengatakan, bahwa awal mula tradisi ngaliwet merupakan cara masyarakat Sunda dalam menghemat pengeluaran karena mayoritas bekerja sebagai penggarap ladang.

“Karena orang zaman dulu yang tinggal di tanah sunda menempuh perjalanan jauh menuju ladang atau kebun, maka nasi liwet ini adalah menu bekal makan untuk menghemat yang nasinya disajikan bersamaan dengan lauknya dalam satu wadah, sehingga bisa awet dari pagi hingga siang, dan tinggal menghangatkannya menggunakan ketel,” jelas Prof Murdijati.

Baca Juga :  Lomba Baca Teks Proklamasi Gaya Bung Karno se-Kota Tasikmalaya

Cara Pembuatan Nasi Liwet

Cara penyajian nasi liwet dengan menggunakan kastrol. Foto: Sahrul/Gentra Priangan.

 

Kegiatan Ngaliwet pun bisa dibilang sederhana, biasanya diawali dengan pembuatan nasi yang dicampur dengan rempah seperi daun salam, sereh, garam, dan penyedap lain, oleh sebagian orang.

Kemudian sebagiannya lagi menyiapkan lauk pauk, mengambil daun pisang yang akan dijadikan alas makanan dan lain sebagainya. Setelah semuanya siap, maka hidangan makanan disantap bersama sama.

Perbedaan utama dari nasi liwet dengan jenis nasi yang lain ada di proses pembuatan dan penggunaan bumbunya.

Nasi liwet biasanya dimasak menggunakan ketel castrol yang dipanaskan di atas tumpukan kayu bakar, ranting pohon atau dibakar dengan api unggun.

Baca Juga :  Jawa Barat Tak Diperpanjang, Pemkot Bogor Tetap Perketat PSBB

Biasanya, masyarakat Sunda memiliki kompor tradisional bernama ‘hawu’ di dapur dapur mereka.

Meskipun alat masak di masa ini semakin canggih, namun masyarakat Sunda hingga saat ini masih nyaman menggunakan cara tradisional untuk melakukan kegiatan Ngaliwet yaitu dengan memanfaatkan alam sekitar seperti di kebun, hutan atau sungai.

Makna Ngaliwet Orang Sunda

Tradisi ngaliwet orang sunda yang dilakukan oleh sekelompok remaja dengan berlatangbelakang alam. Foto: Sahrul/Gentra Priangan.

Kegiatan Ngaliwet juga memiliki makna gotong royong. Hal tersebut bisa dilihat dari proses kegiatan Ngaliwet yang biasanya dilakukan secara bersama-sama ada yang bertugas membut nasi liwet memasak lauk pauk atau sekadar mencari alas daun pisang.

Ngaliwet ala Sunda biasanya disantap setelah melakukan aktivitas bersama-sama seperti kerja bakti dan kumpul-kumpul atau sebagai bentuk rasa syukur.

Tujuan dari ngeliwet ini adalah untuk mempererat kebersamaan, keakraban, dan kekeluargaan lewat makan-makan.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 1,162 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB