Tasikmalaya – Singaparna Reftile Community (SIREC) didirikan tahun 2008 dengan misi mensosialisasi kepada masyarakat tentang hewan reftil.
Pendiri sekaligus ketua SIREC Herisman Hakim mengungkapkan, banyak masyarakat yang kalau ketemu ular main bunuh saja, padahal ular bukanlah hewan ganas.
“Ular itu bukan hewan ganas, tergantung kitanya, justru kalau kita ketemu ular dan tidak mengganggunya ular tidak akan menyerang kita”, kata Harisman kepada potretmedia.
Anggota SIREC kini sekitar 40 orangan, setiap hari Minggu mereka selalu mengedukasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam karakteristik hewan reftil.
“Kita datang kesekolah-sekolah, dan tempat wisata, seperti sekarang ini di Batu Mahpar”, ujar Herismen.
Selain itu, Komunitas SIREC sering juga mengadakan kegiatan sosial seperti santunan kepada anak yatim-piatu.
“Kita juga sering menyantuni anak yatim, sekaligus mengenalkan hewan reftil kepada mereka”, tuturnya.
Herismen berharap, pemerintah juga dapat memberi perhatian kepada komunitas seperti ini dan bisa bekerja bersama-sama
“Tujuan kita salah satunya menjaga dan melestarikan hewan yang ada di alam”, pungkasnya. (uar)