Masjid Agung Manonjaya Perpaduan Arsitektur Eropa-Sunda

- Penulis

Kamis, 18 Maret 2021 - 19:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Agung Manonjaya (istimewa)

i

Masjid Agung Manonjaya (istimewa)

Tanggal 18 Maret dikenal dengan hari Arsitek Nasional akan tetapi tidak banyak orang yang mengulas sejarah penetapan Hari Arsitektur Nasional ini. Namun semua sepakat, peringatan ini sebagai bentuk penghargaan kepada para arsitek Indonesia masa lalu yang berperan dalam pembangunan di Indonesia.

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967 juga dikenal sebagai seorang arsitek, banyak bangunan di Indonesia yang merupakan buah pikir Soekarno yang sejatinya lulusan Teknik Sipil jurusan Pengairan (Waterbouwkunde) dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di beberapa daerah terdapat bangunan-bangunan megah dan mewah, siapa sangka Tasikmalaya pun memiliki bangunan yang mewah yang sarat dengan nilai historynyam bangunan itu bernama Mesjid Agung Manonjaya, sebuah mesjid yang indah bernuansa neoklasik seperti layaknya bangunan di Eropa, yang memiliki tiang-tiang penyanggah yang besar dan terlihat begitu kokoh.

Jika diamati dengan seksama gaya dari bangunan mesjid yang terletak di Desa Manonjaya ini, memadukan desain Eropa dengan arsitektur tradisional Sunda dan Jawa yang tidak dihilangkan, Terbukti dari ruang salat untuk wanita, serambi (pendopo) di sebelah timur, dan mustaka (memolo) yang konon merupakan peninggalan dari Syek Abdul Muhyi, ulama asal Pamijahan, Tasikmalaya Selatan.

Baca Juga :  Mengenal Kampung Albino di Garut, Dengan Penduduk Seperti Bule

Salah satu bangunan yang menjadi ciri khas dari perpaduan antara unsur Eropa klasik dengan Tradisional itu nampak terlihat dari; atap tumpang tiga, lalu serambi (pendopo), dan struktur saka guru yang terdapat di tengah-tengah ruang tempat untuk salat.

Keunikan lain yang dimiliki oleh mesjid ini, adanya 10 tiang saka guru yang menjadi pondasi kokohnya sebuah bangunan, tidak hanya itu kesepuluh tiang saka guru memiliki kontruksi yang berbeda dengan bangunan yang lazim sering kita lihat, tiang saka guru Masjid Manonjaya ini menggunakan material pasangan batu bata.

Masing-masing tiang saka guru berbentuk persegi delapan dengan diameter 80 cm. Di masjid ini sebenarnya terdapat 51 tiang dari total 61 tiang yang ada dengan diameter antara 50-80 sentimeter (cm) yang terletak di beranda masjid.

Baca Juga :  Mengenal Tiara, Puteri Pertanian Jabar Asal Garut

Jika kalian bersantai di beranda mesjid, kedua mata kita akan melihat keindahan dan kekokohnya dua buah menara yang di masa lalu biasa digunakan oleh muazin untuk mengumandangkan azan, kedua menara itu, mengapit pintu gerbang utama yang menghadap langsung ke alun-alun Manonjaya.

Sebagaimana layaknya sebuah mesjid selalu ada memolo dan Mesjid Agung Manonjaya pun memilikinya, namun siapa sangka, keberadaan memolo ini menggambarkan betapa sangat berpengaruhnya budaya Jawa di tanah sunda. Masjid Agung Manonjaya ini juga dari segi bahannya menggunakan kayu jati, kapur, dan tanah liat, ketiga material itu digunakan sebagai bahan struktur rangka dan campuran tembok pada setiap dingging masjid, dan untuk cat dari Mesjid Agung Manonjaya ini didominasi oleh warna putih dengan atap dari bangun mesjid itu berwarna hijau tua.

Jadi kapan kalian mau singgah ke mesjid bersejarah ini? Selamat hari arsitek tanggal 18 Maret 2021.

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Manonjaya

Berita Terkait

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Celempungan Kesenian Tradisional Jawa Barat
Makna Awalan Ci Pada Tempat di Jawa Barat
Mengenal Keistimewaan Albino di Situs Kabuyutan Ciburuy
8 Olahan Singkong ini, Populer di Tatar Sunda
Sejarah Alun-alun Sebagai Warisan Kolonial
Seni Qasidah, Sejarah dan Perkembangannya
Berita ini 75 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Minggu, 19 November 2023 - 05:20 WIB

IPNU Jabar Siap Awasi Pemilu 2024

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB