Gentrapriangan- Sejumlah tempat di Jawa Barat berawalan “ci”. Dari mulai Kabupaten hingga kampung. Pertanyaannya apa makna awalan “ci” pada tempat di Jawa Barat ini ?
Pertanyaan tersebet sebetulnya amat sederhana, namun membutuhkan jawaban yang rumit. Bagaimana tidak, kita harus mencoba untuk menggali yang cukup dalam terkait kultur dan sejarah panjang kebudayaan sunda.
Ada berbagai pendapat tekait makna awalan “ci” pada tempat di Jawa Barat tersebut. Dari Sekian banyak pendapat tersebut kami merangkumnya menjadi tiga kelompok besar.
Berikut penjelasan makna awalan “ci” pada nama tempat di Jawa Barat
Kepercayaan Masyarakat
Konom makna dari ci ini berarti cahaya dalam bahasa San Sa Kerta. Pendapat ini sangat dekat dengan kepercayaan agama sunda. Ada pula yang mengartikannya sebagai Dewa. Pemaknaan ini akan berkaitan erat dengan keberadaan Gunung Sunda Purwa, disebut juga Gunung Matahari, atau Gunung Agung Batara Guru
Mata Air
Alternatif makna “ci” yang kedua adalah berarti air. Jika kita perhatikan secara seksama nama daerah berawalan ci rata-rata berada di perbukitan atau pegunungan. Tempat tersebut biasanya dapat kita jumpai mata air atau dalam bahasa sunda “ci nyusu”.
Pendapat ini amat dekat dengan filosofis kehidupan masyarakat sunda. Di mana mereka lebih mengedepankan pemahaman alam sebagai pusat. Keberadaan air sangat mereka hargai sebagai sumber dari kehidupan. Sehingga penamaan “ci” pada tempat tersebut menandakan adanya kehidupan pada satu daerah.
Sungai
Pemaknaan “ci” yang ketiga adalah sungai. Pendapat ini berpegang pada kepercayaan bahwa sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat sunda. Penguatnya adalah setiap tempat berawalan “ci” selalu dekat atau terdapat sungai di sekitarnya.
Secara filosofis pendapat ini tidak begitu jauh berbeda dengan yang kedua. Namun, ada kekhasan dalam pendapat ini yaitu aliran sungai. Sehingga berkembang ajaran mengenai sungai tersebut yang bernama patanjala.
Patanjaka yaitu kearifan lokal Sunda untuk menjaga dan melestarikan daerah aliran sungai. Patan artinya air dan jala adalah sungai atau wilayah yang harus dijaga karena merupakan kabuyutan (situs leluhur).