Bogor – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat menyambangi Pusat Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia di Kemang, Kabupaten Bogor. Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat, Edi Silaban beserta jajaran pengurus lainnya disambut oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Ahmadiyah, Mubarak Ahmad Kamil pada Selasa (3/2/2020) malam.
Agenda pertemuan yang digagas oleh Pemuda Katolik bertujuan untuk silaturahmi sesama anak bangsa dan mengukuhkan pentingnya persatuan dan kesatuan antara sesama generasi muda.
Edi Silaban menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bukan silahturahmi biasa. Dia juga mengajak bahwa pentingnya budaya dialog sebagai jalan kerjasama membangun persaudaraan.
“Kami ucapkan terima kasih sudah diterima dengan begitu baik, kedepan mari bersama-sama bekerja keras dan lebih keras menyebarkan budaya toleransi,” kata Edi.
Menurutnya, hal ini selaras dengan Pesan Damai Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar dari Uni Emirat Arab melalui Dokumen Persaudaraan Manusia Untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama dalam menciptakan hidup yang harmonis di antara umat beragama.
Disisi lain, Mubarak Ahmad Kamil mengatakan, perjumpaan kedua organisasi kepemudaan ini adalah suatu karunia yang patut disyukuri. Dadanya sampai bergetar saking senangnya menyambut Pemuda Katolik.
“Kita bersyukur bisa berjumpa malam hari ini. Sejak sore sebelum kedatangan Pemuda Katolik, dada saya bergetar saking senangnya karena akan menyambut tamu istimewa,” ungkap Kamil dalam sambutannya, Selasa (3/2).
Lebih lanjut, Ketua Umum PP Pemuda Ahmadiyah ini menegaskan bahwa sebagai sesama generasi muda harus bergerak bersama melawan intoleransi yang merupakan akar dari radikalisme.
“Kita harus bergerak bersama, jangan sendiri-sendiri. PR kita sama, melawan intoleransi yang merupakan akar dari radikalisme. Apalagi Jawa Barat yang menurut beberapa survey, tingkat intolerannya masih tinggi. Radikalisme juga virus yang sangat berbahaya karena dapat merusak generasi bangsa,” tegasnya.
Menutup pertemuan Pemuda Katolik Komda Jabar memberikan Dokumen Abu Dhabi sebagai bahan bacaan penting untuk bisa diterapkan bersama. Dalam pertemuan juga keduanya bersepakat melawan berbagai tindak radikalisme dan intoleransi di tanah air, khususnya di provinsi Jawa Barat.