Tasikmalaya – Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengunjungi Bale masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan di Kampung Nagaraherang, Desa Sukahening, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (23/07/2020).
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, bahwa pemerintah akan membantu pelestarian budaya Akur Sunda Wiwitan.
“Mewakili Pemda Kabupaten Tasikmalaya, kami InsyaAllah membantu dalam pelestarian budaya Akur Sunda Wiwitan. Mudah-mudahan Kabupaten Tasikmalaya ada dalam ketenangan lahir batin,” kata Ade dalam sambutannya seperti dikutip diskominfo.
Ade berpesan, agar kita tidak lupa akan jati diri dan budaya sendiri, apalagi sampai meninggalkan dan bangga dengan budaya asing.
“Jangan sampai kita lupa dengan budaya kita, karena tidak akan ada Indonesia tanpa orang Sunda,” ujarnya.
Ais Pangampi Masyarakat AKUR Sunda Wiwitan Tasikmalaya, Edi Ruhaedi, menyampaikan, pihaknya memohon dukungan dan dorongan dari Pemerintah Daerah untuk melestarikan budaya Sunda.
“Kami sekarang sedang mengembangkan batik, seni-seni ukir, musik, tari dan yang lainnya. Kami berharap dukungan dari pemerintah,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika Tasikmalaya, Asep Rizal Asyari, menyambut baik kunjungan Bupati Tasikmalaya ke Sunda Wiwitan.
“Kami mengapresiasi langkah Bupati yang mau bersilaturahmi dengan masyarakat AKUR Sunda Wiwitan, mudah-mudahan tidak hanya sebatas silaturahmi tapi menempatkan masyarakat adat Sunda Wiwitan sebagai bagian dari Warga Tasikmalaya yang harus mendapatkan pelayanan yang sama dengan komunitas lainya,” kata Asep saat dihubungi gentrapriangan.com Jumat, (24/07/2020).
Apalagi disaat bersamaan, masyarakat adat Sunda Wiwitan di Kuningan, Jawa Barat sedang dicederai oleh tindakan inkonstitusional dengan melakukan penyegelan bakal makam sesepuh Sunda Wiwitan oleh pemerintah setempat.
“Semua warga mempunyai hak yang sama dalam segala hal selama mereka mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Semoga di Tasikmalaya kerukunan selalu tetap terjaga,” jelasnya.
Menurut Asep, masyarakat adat Sunda Wiwitan di Tasikmalaya mempunyai potensi yang luar biasa, dan ini bisa dijadikan pusat penelitian budaya di Kabupaten Tasikmalaya.
“Kita tahu banyak sekali mahasiswa dari berbagai kampus ternama seperti UGM, IPB, ITB datang untuk sebuah penelitian kesini. Ini bisa dijadikan cagar budaya, mereka punya banyak potensi dibidang seni, kemudian juga batik tulis, sehingga dapat menjadi icon batik Kabuaten Tasikmalaya,” pungkasnya.