Kue Putu, Jajanan Legendaris Khas Nusantara

- Penulis

Selasa, 12 Februari 2019 - 05:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kue Putu (Gentra Priangan)

i

Kue Putu (Gentra Priangan)

Gentra Priangan – Kue Putu merupakan jenis makanan legendaris khas Nusantara.

Suara khas uap yang keluar dari alat suitan penjual kue putu sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagangnya.

Salah Satu pedagang Kue Putu, Caca (40) mengatakan, Kue Putu dibuat dari tepung beras yang kasar dan isi gula jawa serta parutan kelapa di atasnya.

“Kue ini dikukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan “, kata Caca kepada gentrapriangan.com Selasa (12/02/2019).

Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau, meskipun lebih umum kita sering menjumpai warnanya hijau.

Baca Juga :  Garut Akan Menyelenggarakan Festival Baso Aci

Tenang, bagi teman-teman yang mau membuatnya sendiri, nih kita bagi resepnya:

Kue Putu (Gentra Priangan)

Bahan:

375 gram tepung beras kering
125 gram gula merah, iris tipis
300 ml air
½ sdt garam
2 lembar daun pandan
½ sdt pewarna hijau
150 gram kelapa parut, kukus dengan sedikit garam

CARA MEMBUAT KUE PUTU :

1. Rebus air bersama garam, daun pandan dan pewarna hijau hingga mendidih. Angkat, biarkan hangat lalu tuangi ke dalam tepung beras sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan tangan hingga berbutir-butir halus.

2. Siapkan saringan kasar, masukkan adonan tepung, gosok-gosokkan hingga adonan tepung berbentuk butiran halus, tampung.

Baca Juga :  Rumah Makan Sugema Raya Garut Sediakan Ratusan Masakan Dengan Konsep Prasmanan

3. Ambil cawan ukuran 30 ml, tuang ½ sdm adonan tepung, lubangi bagian tengahnya dengan telunjuk, masukkan gula merah, tutup dengan ½ sdm adonan tepung tetapi jangan di tekan, ratakan.

4. Balikkan cetakan yang berisi adonan ke atas loyang datar beralas daun pisang, angkat cetakannya. Atur jarak antara adonan yang sudah dicetak, jangan berdekatan.

5. Kukus dengan api besar hingga 10 menit, angkat lalu sajikan selagi panas dengan taburan kelapa.

Berita Terkait

Minuman Boba Ternyata Bukan Berasal dari Indonesia
8 Olahan Singkong ini, Populer di Tatar Sunda
Bahaya! Jangan Konsumsi Tempe Berlebihan
Makna Filosofis di Balik Ketupat, Makanan Khas Lebaran
Cara Pesan Starbucks Beserta Ukuran Gelas untuk Pemula
Bawa Istri dan Pacar Sekaligus Bisa Dapat Diskon Gede di Ramen Ranjang 69
Mocktail Segar Teman Berbuka Ditengah Dahaga
Fakta Timun Sering Digunakan Sebagai Lalapan
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Desember 2023 - 21:33 WIB

Panwascam Banyuresmi Gelar Rakor Pengawasan Kampanye, Sinergitas Jadi Kunci Sukses

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Harun Pria (kanan), Warmini (kiri) Pasangan lansia penjual kandang ayam asal kampung Cimaung Kidul, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Sosial

Pilu Pasangan Lansia Penjual Kandang Ayam

Senin, 4 Des 2023 - 17:01 WIB

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB