Nasional – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat capres kelima di Jakarta Convention Center (JCC) , Minggu (4/2/2024). Adapun tema debat terakhir yakni Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Terkait bidang kesehatan, pertanyaan yang diajukan ke para calon presiden, yakni tentang komitmen mereka dalam strategi untuk meningkatkan angka harapan hidup dan menciptrakan kebijakan yang mengedepankan aspek-aspek pencegahan dan promosi hidup sehat.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyatakan bahwa persoalan kesehatan saat ini ada akibat pola hidup yang tidak sehat masyarakat. Sehingga seolah ini menjadi urusan Kementerian Kesehatan saja.
Menurutnya permasalahan kesehatan di Indonesia harus diatasi lintas sektoral. hal ini dikarenakan salah satu persoalan utama pusat kesehatan masyarakat Indonesia saat ini selalu diarahkan dan terlalu fokus pada masalah kuratif.
“Urusan kesehatan seakan menjadi urusan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan saja, padahal salah satu masalah utama kesehatan banyak disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, Maka dari itu, dengan mengatasi permasalahan kesehatan lintas sektoral, masalah kesehatan bisa diatasi dengan berimbang antara promotif, preventif, dan kuratif,” kata Anies.
Anies menambahkan, dengan dengan mengatasi permasalahan kesehatan lintas sektoral, masalah kesehatan bisa diatasi dengan berimbang antara promotif, preventif, dan kuratif supaya berimbang.
Anies Bercerita tentang pengalamannnya semasa menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta, bahwa langkah yang pernah ia lakukan dengan membangun sumber air bersih di Kepulauan Seribu agar masyarakat di sana bisa mendapatkan air yang sehat. Selain itu, dibangun pula berbagai taman, jalur sepeda, trotoar agar para pejalan kaki nyaman, hingga menyelenggarakan acara olahraga.
Selanjutnya, Capres nomor dua Prabowo Subianto menyampaikan dalam meningkatkan angka harapan hidup, yaitu memenuhi jumlah dokter dan menyediakan makanan bergizi gratis untuk para pelajar dan ibu-ibu hamil.
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan strategi kesehatan pasangan Prabowo dan Gibran untuk meningkatkan angka harapan hidup, yaitu memenuhi jumlah dokter dan menyediakan makanan bergizi gratis untuk para pelajar dan ibu-ibu hamil.
Dia menilai strateginya itu merupakan kebijakan yang solutif karena langsung menyasar pada persoalan-persoalan yang konkret dialami masyarakat, misalnya, kurangnya dokter spesialis dan alat-alat kesehatan yang memadai di fasilitas kesehatan tingkat kabupaten atau kota.
“Saya lebih ke arah solutif, langsung dan cepat. Masalah kesehatan di Indonesia kurangnya dokter. Kita kurang 140.000 dokter, itu utama. Bayangkan, kalau ada yang kena stroke atau serangan jantung, (itu) dua sebab kematian di beberapa kabupaten tidak ada spesialis jantung atau spesialis stroke, tidak ada perlengkapan-perlengkapan yang memadai, (alat) CT Scan, (alat) PET Scan, jarang ada di kabupaten. Ini harus kita atasi dan ini bisa kita atasi,” papar Prabowo.
Dia menambahkan strategi kesehatan pasangan Prabowo-Gibran yang dapat mencegah persoalan kesehatan di kemudian hari, yaitu menyediakan makan siang gratis dan mencukupi gizi serta nutrisi ibu-ibu hamil.
“Yang paling penting, dalam preventif (upaya mencegah), makanan bergizi untuk anak-anak dan ibu-ibu yang melahirkan. Makanan bergizi ini meningkatkan daya tahan, imunitas, mencegah penyakit. Ini strategis sekali, makanan bergizi untuk anak-anak Indonesia,” ujar Prabowo.
Kemudian, Calon Presiden tiga (Capres) Ganjar Pranowo memastikan akses kesehatan akan merata saat ia menjadi Presiden 2024.
Ganjar mengatakan salah satu program unggulan yang akan dibawa adalah memastikan adanya fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan di setiap desa.
“Akses kesehatan sangat diperlukan itu sebabnya Ganjar-Mahfud menyebut satu desa, satu faskes, satu naskes,” kata Ganjar.
Menurutnya anggaran kesehatan menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia.
Hal ini, menurutnya, sebagai upaya yang dilakukan agar masyarakat dapat melakukan upaya preventif dengan mudah dan dekat.
Sehingga mulai dari anak-anak, ibu, hingga lansia, disabilitas hingga masyarakat adat yang terisolir dapat mendapatkan layanan kesehatan di daerah mereka tinggal.
Ganjar juga menilai alokasi anggaran kesehatan menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan angka harapan hidup Indonesia yang berada di urutan ke 10 dari 11 negara Asia Tenggara Berdasarkan World Population Prospects 2022.
“Hanya memang ketika undang-undang sebelumnya mengatur bahwa ada persentase dari anggaran untuk kesehatan mesti diberikan terpotong kemarin, rasanya ini mesti dikembalikan. Angka lima sampai sepuluh persen menjadi angka yang bisa memastikan dalam politik kesehatan kita, layanan itu untuk bisa lebih baik,”