Garut – Pemkab Garut tetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri melalui surat keputusan bupati untuk jangka waktu pada bulan Februari hingga bulan November 2023. Setelah menerima laporan adanya kasus kematian yang disebabkan oleh difteri.
Terjadinya kasus difteri ini, penyebab utamanya adalah cakupan imunisasi yang sangat rendah di suatu daerah. Penyakit difteri sangat berbahaya bahkan dapat merenggut nyawa seseorang, namun penyakit tersebut dapat dicegah dengan cara imunisasi/ vaksinasi difteri.
Difteri sendiri merupakan infeksi bakteri Corynebacterium Diphteriae yang menular. Gejala awal penyakit difteri berupa deman, sakit tenggorokan dan gangguan saluran pernapasan.
Infeksi difteri menular melalui saluran udara, barang pribadi atau peralatan lainnya yang terkontaminasi, luka yang terinfeksi bakteri, dan melalui air liur. Bahkan orang yang telah terinfeksi tetapi tidak memperlihatkan gejalanya, maka orang tersebut masih dapat menularkan infeksi difteri ke orang lain.
Bakteri ini menginfeksi bagian tenggorokan dan hidung. Bahkan bakteri tersebut dapat merusak organ tubuh lainnya seperti ginjal, jantung dan otak. Sehingga kasus tertularnya KLB difteri dapat mengancam jiwa seseorang.
Pada umumnya gejala difteri dapat dirasakan dua sampai lima hari setelah terinfeksi. Lalu bakteri Corynebacterium Diphteriae menyebar hingga ke aliran darah dan menimbulkan beberapa gejala menurut halodoc.com :
– Suhu tubuh tinggi atau demam dan menggigil
– Nyeri tenggorokan sehingga suara menjadi serak
– Sulit bernapas karena hidung tersumbat atau napas terlalu cepat
– Adanya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi amandel dan tenggorokan
– Adanya pembengkakkan kelenjar getah bening pada leher
– Kondisi tubuh tidak vit atau merasa lelah dan lemas
– Pilek dan batuk yang bercampur darah
– Merasakan ketidak nyamanan
– Penglihatan terganggu
– Bicara melantur
– Adanya tanda-tanda syok, seperti kulit pucat dan dingin, berkeringat, serta jantung berdebar dengan cepat.
Beberapa orang yang terinfeksi difteri bersifat ringan bahkan tidak menunjukkan gelaja ataupun tanda yang jelas sama sekali. Kasus ini biasanya tidak disadari oleh orang yang terinfeksi, namun masih dapat menularkannya ke orang lain