Garut – Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Garut untuk laki-laki saat ini terbilang minim hal ini bisa dilihat dari tenaga kerja didominasi oleh perempuan salah satunya di dunia kerja industri.
Fenomena ini membuat laki-laki kesulitan untuk mencari kerja, sehingga masih tingginya jumlah pengangguran di Garut.
Hal itu dirasakan oleh Ardiansyah yang saat ini sulit mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Garut apalagi untuk yang baru lulus sekolah.
“Baru lulus sekolah, saat ini sulit mendapatkan pekerjaan di Garut,” ujarnya.
Sub Koordinator Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Disnaker) Garut, Agus Firmansyah mengatakan, peluang kerja untuk laki-laki saat ini tetap ada hanya saja di luar Garut.
“Khususnya laki-laki, cuman peluang itu mau atau tidak dan mereka berani keluar, Walaupun memang terus terang terbatas,” ucapnya, Rabu (6/10/2022).
Agus menuturkan khususnya dengan karakteristik warga Garut yang memang keberanian untuk keluar Garut untuk mencari kerja itu harus didorong, apalagi dengan kondisi sekarang memang terus terang mengalami penurunan karena Pandemi.
Agus memperhatikan peluang kerja untuk di Jabodetabek, laki-laki ada peluang tapi masih cukup lumayan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Hal itu juga menjadi salah satu faktor Kenapa yang laki-laki beda halnya jurusan perempuan yang asal dia punya kompetensi menjahit peluang di Garut ada berkesempatan.
Beda hal nya dengan laki-laki apalagi dengan industri yang harus disesuaikan dengan kompetensi hal itu menjadi terkendala dan ditambah peluangnya yang terbatas.
Agus berharap kepada pencari kerja laki-laki beranilah keluar dan menambah kompetensi.
“Ada beberapa perusahaan yang memang menerapkan di dominan perempuan karena mungkin pandangan menurut mereka ada pertimbangan khusus karena disitu memang terjadi persentase yang memang banyak perempuan dibanding laki-laki,” pungkasnya.