Kerusakan Lingkungan Diduga Penyebab Utama Banjir Bandang Garut Terulang

- Penulis

Kamis, 21 Juli 2022 - 07:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi pemukiman warga Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul paska bencana banjir bandang Garut  Senin (18/7/2022) - Foto: Faisal/Gentra Priangan

i

Kondisi pemukiman warga Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul paska bencana banjir bandang Garut Senin (18/7/2022) - Foto: Faisal/Gentra Priangan

Garut – Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut Jumat malam, 15 Juli 2022 menjadikan Garut berada pada status darurat bencana.

Pegiat Lingkungan Garut menilai penyebab utama bencana banjir ini diduga karena rusaknya hulu sungai Cimanuk dan alih fungsi lahan seperti kejadian banjir bandang 20 September 2016.

Menanggapi kondisi banjir yang melanda 14 kecamatan di Garut, Institute for Ecologycal Studies (Infest), khawatir banjir bandang ini menjadi ancaman dan siklus 6 tahun sekali.

Dewan Penasihat Infest, Usep Ebit Mulyana menilai pemerintah daerah absen dalam mengatasi akar permasalahan kerusakan lingkungan, terutama adanya alih fungsi lahan dan minimnya mitigasi bencana.

“Sejak banjir bandang 2016, tidak ada program rehabilitasi lingkungan yang jelas sebagai upaya mitigasi bencana, seperti tidak punya solusi. Buktinya, saat ini banjir bandang terulang lagi,” jelas Dewan Penasihat Infest, Usep Ebit Mulyana, Selasa (19/7/2022) malam.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika mengacu pada kalender hijriyah menurutnya banjir bandang sungai Cimanuk 2016 dan banjir bandang kemarin, waktunya bertepatan dengan bulan Muharam. Hal ini dapat dikatakan kejadiannya tepat enam tahun.

“Kita khawatir ini jadi siklus yang pendek, bisa enam tahun sekali banjir. Bahkan siklusnya bisa lebih pendek kalau akar masalah banjir ini tidak ada penyelesaian,” kata Ebit dalam diskusi bertajuk “Mitigasi Banjir di Garut” yang digelar Kelompok Kajian Masyarakat Peduli Bencana di Kedai Kopi Kopituin.

Baca Juga :  Mengenal Yuanita Putri Duta Bela Negara Asal Garut

Ebit menerangkan terdapat perbedaan karakter antara banjir bandang Sungai Cimanuk pada tahun 2016 dengan banjir kemarin. Pada banjir bandang 2016, hampir semua Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Cimanuk meluap dari mulai Cikajang hingga ke Garut Kota.

Sementara banjir kemarin, hanya ada dua Sub DAS Cimanuk yang meluap dan menimbulkan dampak besar, yaitu Sungai Ciwalen dan Cipeujeuh.

“Kebetulan, dua sungai ini bantaran sungainya kawasan padat penduduk di perkotaan, jadi yang terdampak pasti banyak,” imbuhnya.

Usut Dugaan Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir Garut

Di samping itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai alih fungsi lahan pada kawasan hulu sungai ditambah tingginya curah hujan  memicu sungai meluap karena air tidak terserap dengan baik.

“Informasi yang kami terima ada pembabatan hutan, kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya,” kata Uu usai meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (17/7/2022).

Baca Juga :  IYS 2021: Deklarasi dan Rekomendasi untuk Indonesia Inklusi

Ia mengatakan, masyarakat harus paham bahwa bencana banjir pasti ada penyebab utamanya, jadi tidak mungkin datang tiba-tiba.

“Penyebab bencana ini masyarakat harus paham, terutama yang di hulu. Jangan melakukan tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya bencana,” katanya

Ia pun meminta agar masyarakat menggarap lahan secara rasional agar dampak yang dihasilkan tidak menyebabkan bencana.

“Kami tidak melarang, tapi penggunaannya harus rasional. Sehingga ketika hujan turun tidak kejadian seperti ini,” ucapnya.

Kapolda Jabar Irjen Suntana (tengah) sedang meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (18/7/2022). Foto: Faisal / Gentra Priangan.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Suntana meninjau daerah terdampak banjir di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin (18/07/2022).

Ia mengatakan akan meneliti kerusakan lingkungan yang diduga menjadi salah satu faktor kembali terjadinya banjir bandang.

“Nanti akan kita teliti. Karena setiap tahun bila curah hujan begitu tinggi, tempat ini atau tempat yang tadi kita kunjungi, terkadang banjir,” kata Kapolda Jabar Irjen Suntana.

Ia menuturkan alasan penelitian kerusakan lingkungan dilakukan agar ke depan bencana banjir tidak terjadi lagi.

Berita Terkait

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan
Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter
Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut
Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter
Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga
Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama
Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Minggu, 19 November 2023 - 05:20 WIB

IPNU Jabar Siap Awasi Pemilu 2024

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB