Kertas Daluang, Sejarah dan Kegunaannya

- Penulis

Sabtu, 1 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kertas Daluang di Musem Candi Cangkuang Garut. Foto: Sahrul Imam/Gentrapriangan.

i

Kertas Daluang di Musem Candi Cangkuang Garut. Foto: Sahrul Imam/Gentrapriangan.

Gentra – Kertas merupakan benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari sebagai medium untuk menulis. Seperti kita tahu, beberapa negara di dunia tercatat memiliki kertas-kertas tradisional. Misalnya saja seperti Hanji di Korea, Papirus di Mesir, dan washi di Jepang. Ternyata Indonesia memiliki kertas tradisional yang terkenal dengan nama kertas daluang.

Daluang adalah kertas Jawa, terbuat dari serat kayu paper mulberry (Broussonetia papyryfera Vent). Pohon ini populer dengan sebutan pohon saeh di tanah Sunda.

Kertas Daluang dikenal sebagai media penulisan naskah kuno karena seratnya paling kuat dibanding serat lainnya.

Baca Juga :  Mengenal Kampung Naga di Tasikmalaya

Dahulu kala, daluang berguna sebagai media naskah kuno dan wayang beber. Bukti keberadaan daluang terdapat  pada naskah kuno Kakawin Ramayana yang berasal dari abad ke-9.

Dalam naskah itu, daluang merupakan bahan pakaian pandita (sebutan untuk orang yang bijaksana).

Lalu, pada abad ke-18, daluang berguna bukan hanya sebagai pakaian pandita, tetapi juga kertas suci, ketu (mahkota penutup kepala), dan pakaian untuk menjauhkan dari ikatan duniawi.

Sampai akhirnya datangnya Islam di Nusantara, daluang sebagai bahan wayang beber. Salah satu jenis wayang di Jawa yang memanfaatkan lembaran atau gulungan daluang untuk merekam kisahan atau cerita pewayangan dalam bentuk bahasa gambar.

Baca Juga :  4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?

Sementara berdasarkan temuan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Balitbang-Diklat Kementerian Agama (Kemenag), juga disebutkan banyak mushaf Alquran di Nusantara yang ditulis dengan daluang dan kertas Eropa. Mushaf Alquran tertua temuan LPMQ juga terbuat dari kulit kayu daluang.

Daluang ini berguna dalam berbagai tradisi tulis di Indonesia. Mulai dari tradisi pesantren sampai dengan pemanfaatan untuk keperluan administrasi di zaman kolonial hingga awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Berita ini 116 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB