Tasikmalaya – Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyatakan Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah yang dinilai rendah dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Terkait dengan kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker diantaranya tingkat kesadaran diri individu pada masyarakat relatif masih kurang, kemudian pemahaman masyarakat terhadap penularan bahaya covid-19 masih kurang,” kata Koordinator Humas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Rudi Sonjaya saat dihubungi gentrapriangan.com Selasa, (19/01/2021).
Rudi menyampaikan, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat secara persuasif terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan Covid-19.
“Langkah yang akan diambil adalah dengan terus mensosialisasikan pentingnya mengunakan masker dalam pencegah penyebaran Covid-19, melakukan sosialisasi 3 M melalui berbagai media, kemudian mengintensifkan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di berbagai tempat kerumunan,” ungkapnya.
Namun, menurutnya, jika dilihat dari hasil evaluasi zonasi risiko pertanggal 11 hingga 17 Januari 2021, lanjut dia, Kabupaten Tasikmalaya terhitung rendah atau kuning.
“Memang hasil evaluasi gubernur itu kepatuhan dalam memakai maskernya kita itu masih rendah,” pungkasnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Depok menjadi daerah yang paling tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan di Provinsi Jabar.
“Kemudian yang tidak patuh menjaga jarak adalah Kota Depok. Yang paling tidak patuh mengenakan masker adalah Kabupaten Tasikmalaya. Nanti detailnya saya bagi, ya,” katanya.