Bogor – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Bogor kembali menyalurkan bantuan logistik kepada seluruh korban tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Bogor pada Sabtu (11/01/2020). Sebelumnya Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Bogor juga telah memberikan bantukan kepada korban bencana.
Menurut Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Bogor, Vincent Santo Oktavianus, bantuan yang diberikan oleh organisasinya itu berupa mie instan, makanan bayi, lilin, alat tulis sekolah, beras, tikar dan karpet.
“Disana kami berkoordinasi dengan tim dari Kementerian PUPR dengan Ibu Nur sebagai penanggung jawab pengungsian. Dari data yang kami terima disana terdapat 78 Kepala Keluarga dengan Jumlah 228 Orang yang berjenis kelamin 156 Laki-laki dan 132 Perempuan dan ada yang sedang Hamil 9 orang,” jelas Vincent kepada wartawan, Minggu (12/01).
Dia juga menjelaskan tujuan kegiatan yang dilakukan murni atas dasar cinta kasih dan kebersamaan.
“Pengurus Pemuda Katolik Kabupaten Bogor membawa semangat satu rasa dan sepenanggungan dalam musibah yang terjadi yang dirasakan saudara-saudari kita, karena itu kegiatan bentuk cinta kasih kami untuk mereka,” kata Vincent.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Pemuda Katolik Bogor Bernardo Pito Coban. Dia melihat langsung kondisi terkini para korban bencana yang berharap agar bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasa.
“Kami sangat senang bisa melihat saudara-saudari masih dalam keadaan sehat dan terjauh dari penyakit pasca banjir yang terjadi. Kami pun berharap yang terjadi saat ini agar para korban banjir segera lekas bisa beraktivitas kembali,” ungkapnya.
Dirinya pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bogor agar bisa memberikan dukungan dalam hal relokasi rumah bagi seluruh korban bencana.
“Rumah-rumah yang telah rubuh akibat banjir bisa dilakukan pembangunan kembali dan didukung pemerintah setempat. Juga agar pemerintah bisa mengedukasi sambil berjalan kepada para warga disaat keadaan potensi banjir dan longsor yang terjadi, agar trauma akibat bencana ini bisa cepat hilang,” kata Bernardo.
Menurut informasi yang didapat, warga yang mengungsi berasal dari beberapa desa yaitu Desa Banjarsari, Ciladeun, Banjaririgasi, Lebak Gendong, Lebak Situ dan Desa Cileuksa.