Kekeringan Mengancam 230 Hektare Lahan di Tasikmalaya

- Penulis

Kamis, 4 Juli 2019 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tasikmalaya – 230 Hektare lahan di Tasikmalaya terancam kekeringan setelah debit air di Situ Gede Kota Tasikmalaya mengalami penyusutan. Kawasan Situ Gede sendiri tampak menyusut hingga sebagian dasar yang berada di pinggir waduk terlihat jelas.

“Penyusutan Situ Gede sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir. Air dari Sungai Cibanjaran yang menjadi sumber utama yang mengairi Situ Gede bahkan tidak lagi mengalir. Debitnya sudah nol,” tutur Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya, Sandi Lesmana, pada Rabu (3/7).

Dikutip dari merdeka.com, Sandi menyebut bahwa air yang berada di Situ Gede memiliki fungsi mengairi sekitar 230 hektare lahan sawah yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya. Dengan penyusutan tersebut, menurutnya secara otomatis lahan tersebut terancam dilanda kekeringan.

“Untuk sementara, sawah-sawah yang terairi dari Situ Gede masih dapat pasokan air dari resapan tanah, namun potensi kekeringan tetap tinggi. Menurut perkiraan kasar, kemarau tahun ini akan berlangsung lama dan di daerah ini memang sudah tidak turun hujan sama sekali,” katanya.

Baca Juga :  Pemilik Lupa Matikan Tungku, Rumah di Tenjowaringin Hangus Terbakar

Sandi menyebut bahwa para petani di Kota Tasikmalaya sebetulnya sudah diarahkan untuk menanam palawija ketika memasuki musim kemarau, namun masih banyak saja yang menanam padi untuk kebutuhan pokok. Padahal menurutnya, penyusutan Situ Gede sebetulnya hampir terjadi setiap tahun sehingga bisa diprediksi.

Baca Juga :  Jawab Tantangan Zaman, PMII IAIC Gelar PKD

“Diperlukan penanganan untuk menjaga debit air tetap stabil, apalagi selain digunakan untuk irigasi persawahan, Situ Gede juga merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Tasikmalaya. Namun kewenangan untuk melakukan penanganan di Situ Gede ada di tangan Provinsi Jawa Barat, Dinas PUPR Kota Tasikmalaya hanya memanfaatkan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan
Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter
Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut
Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter
Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga
Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama
Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Minggu, 19 November 2023 - 05:20 WIB

IPNU Jabar Siap Awasi Pemilu 2024

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB