Penulis: Han Han Faisal
Indonesia sebentar lagi akan memasuki pesta demokrasi dari mulai pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah dan pemilihan pemilihan legislatif dari mulai DPR RI hingga DPRD Kabupaten.
Secara prinsipil pesta demokrasi ini adalah partisipasi dari seluruh masyarakat dalam mengambil keputusan politik untuk menentukan pemimpinnya.
Lebih dari itu, sejatinya pemilihan umum merupakan momentum demokrasi bagi warga negara/masyarakat.
Pemilihan umum bukan hanya regenerasi pimpinan tetapi juga regenerasi ide dan gagasan serta pembangunan yang bisa berpihak kepadanya kepentingan masyarakat banyak.
Dalam mengukur tingkat keberhasilan pemilu tentu ada beberapa indikator yang bisa dijadikan patokan salah satunya tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dan juga kondusifitas pemilu.
Untuk mensukseskan pesta demokrasi ini selain KPU sebagai penyelenggara yang diatur tentu semua elemen perlu bergerak termasuk desa yang memiliki peranan fital.
Desa merupakan ekosistem terkecil dari pemerintahan, desa juga merupakan sel kekuatan demokrasi yang secara sosiologis sangat bersentuhan dengan kehidupan masyarakat.
Selama ini desa memiliki kultur dan nilai budaya yang kokoh dengan semangat kolektivitas yang dipegang oleh masyarakatnya.
Elemen penting di desa seperti kepala desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh pemuda menjadi mitra penting bagi penyelenggara untuk melaksanakan setiap tahapan.
Ketika elemen penting di desa menjadi mitra strategis penyelenggara maka dipastikan bisa menaikan partisipasi pemilu dan kondusifitas pemilu.
Penyelenggara dan mitra strategis ini ke depan bisa merumuskan strategi dan langkah kongkrit dalam meningkatkan partisipasi pemilih dan kondusifitas pemilu. (*)