Tasikmalaya – Penutupan beberapa ruas jalan di Kota Tasikmalaya akibat kebijakan PPKM tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi perdagangan dan pariwisata, namun juga dirasakan oleh sektor lain yaitu parkiran, karena mobilitas kendaraan masyarakat sangat berkurang. Sehingga penghisalan para juru parkir sangat minim bahkan tidak ada pendapatan sama sekali dalam satu hari.
Bahkan beberapa juru parkir tidak bekerja dan berdiam diri di rumah tanpa melakukan aktivitas apapun. Yang biasanya di beberapa titik kota selalu di tempati juru parkir, tetapi hari ini hanya ada beberapa yang masih bertahan di kawasannya.
Salah juru parkir di Kawasan Sekitar Taman Kota Tasikmalaya mang Ade asal benda tasikmalaya yang kami temui merasakan dampak dari PPKM ini, sejak beberapa tahun kebelakang tidak terpikirkan akan adanya pandemi ini. Terutama kebijakan-kebijakn yang di keluarkan pemerintah.
Dari mulai lock down , PSBB, sampai saat ini PPKM sudah sangat menyulitkan bagi kami para jukir yang ada di kawasan kota. Terutama saya belum pernh merasakan bantuan dari pemerintah sedikitpun, tetapi saya bersyukur masih di berikan rezeki yang cukup” ucapnya kepada kami pada hari Jum’at (16/07/2021).
Mang Ade menambahkan PPKM ini benar benar sangat mennghawatirkan di banding kebijakan sebelumya, karena memang sangat ketat sekali sehingga setiap orang yang datang selalu merasa waswas dengan keberadaan petugas yang patrol. Bahkan di beberapa tempat ada yang sampai bertengkar dengan penertiban PPKM ini.
“Saya sangat miris dengan keadaan sekarang, bahkan kalau dulu ada tukang bubur naik haji hari ini di kota tasik ada tukang bubur takut sanksi. Begitupun dengan orang yang datang kesini selelu merasa was was takut di tertibkan” pungkasnya.
Pendapatan dalam perharinya sangat jauh di banding sebelumya, untuk kondisi saat ini hanya membawa pulang uang sebesar 12 ribu rupiah, terkadang sama sekali tidak mendapat sepeserpun uang.