instagram youtube

Kasus Covid-19 di Pesantren Garut Meningkat, Sejumlah Ponpes Diminta Perketat Protokol Kesehatan

- Gentra Priangan

Selasa, 27 Oktober 2020 - 06:57 WIB

Covid-19 (net/ist)

i

Covid-19 (net/ist)

Garut – Pemerintah Kabupaten Garut meminta kepada seluruh pesantren agar menerapkan protokol untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Jumlah kasus Covid-19 klaster pondok pesantren di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan.

“Sebab di pesantren itu kan seperti sudah keluarga, sudah dekat, jadi lupa menerapkan protokol kesehatan. Itu yang menyebabkan kasus berkembang cepat di pesantren,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, dikutip dari merdeka.com Senin (26/10/2020 ).

Ia memperhatikan, jika protokol kesehatan dilonggarkan maka muncul kekhawatiran warga sekitar bisa terpapar karena lokasi pesantren yang berbaur dengan masyarakat.

Baca Juga :  Resmi Liga 1 Kembali Bergulir Mulai 5 Desember

Seperti kasus yang pernah terjadi di Pesantren Pangatikan, banyak warga yang terpapar dan terus meningkat. Pemkab Garut kini telah mempersiapkan ruang isolasi yang terpapar Covid-19.

“Apalagi kalau terjadi outbreak lagi. Kita juga harus melakukan pengawasan, karena kalau sampai ribuan kita juga akan kesulitan,” ungkapnya.

Leli menyampaikan, santri yang negatif Covid-19 hasil tes usap akan diisolasi sementara di pesantren.

“Kita sempat berpikiran, kakau dari satu pesantren lebih banyak yang positif, yang sehat dipisahkan. Namun ternyata, pesantren belum siap menerapkan isolasi mandiri untuk saat ini. Karena kemarin di lokasi anak-anak disuruh tetap diam, namun tetap keluar masuk. Jadi saya juga khawatir justru tak bisa terlaksana dengan baik. Ujungnya justru menyebar lebih luas. Karena itu kitu putuskan tetap kita ambil yang positif untuk diisolasi,” jelasnya.

Baca Juga :  PMII STITNU Al Farabi Pangandaran Bagikan Masker Secara Cuma-Cuma Di Pasar Pananjung

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan yang menunjukan penambahan 110 pasien positif Covid-19 dalam klaster pondok pesantren.

“Telah terjadi outbreak luar biasa, di mana dari 720 sampel (yang diperiksa) ada 110 orang (positif COVID-19) yang berasal dari klaster pesantren,” kata Rudy dalam siaran pers, Sabtu.

Berita Terkait

Ketahui! Inilah Urutan Pemakaian Skincare untuk Pemula
Soal Kadisdik Mangkir, HMI Garut: Akankah Bupati Bersikap Sama?
Kontes Domba Garut Mampu Hasilkan Putaran Ekonomi Hingga 15Miliar
Pertama di Indonesia, Jabar Punya Forum Komunikasi Kepala Bidang PAUD Dikmas
Mengenal Tradisi Ngaliwet Orang Sunda yang Tak Lekang Dimakan Zaman
Uang Ganti Rugi Pembangunan Tol Getaci Bervariasi
Bupati Garut Dukung Upaya Pemerintah Pusat Hadirkan Kendaraan Listrik
Tower di Gedung BPN Garut Roboh, 1 Orang Meninggal Dunia

Berita Terkait

Kamis, 18 Agustus 2022 - 21:33 WIB

Festival UMKM dan Budaya Meriahkan HUT RI di Desa Cikarag

Jumat, 13 Agustus 2021 - 18:13 WIB

12 Ekor Kukang Jawa Dilepasliarkan di Cagar Alam Nusa Gede Panjalu Ciamis

Rabu, 29 Januari 2020 - 09:42 WIB

Rangga Sasana, Sekjen The Heeren XVII Sunda Empire ditangkap di Bekasi

Rabu, 21 Desember 2022 - 21:38 WIB

Cuanki Date, Kencan Gaya Baru Anak Muda Garut

Senin, 26 September 2022 - 18:55 WIB

Industri Kulit Garut Kini Mulai Dikenal dan Diakui Dunia

Kamis, 14 Maret 2019 - 13:00 WIB

Hujan Es Disertai Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Sundawenang

Kamis, 15 Juli 2021 - 10:23 WIB

ACT Gandeng Polsek dan Danramil Gelar Operasi Pangan Gratis Untuk Warga yang Terpapar Covid-19 di Tasikmalaya

Senin, 29 Juni 2020 - 14:26 WIB

Kedai Kopi Wangunraja, Rasakan Sensasi Menyeruput Kopi di Tepi Hutan Pinus

Berita Terbaru

ilustrasi dzikir- Pexels/Thirdman

Ramadan

3 Amalan Utama Ramadhan yang Harus Anda Lakukan

Rabu, 22 Mar 2023 - 12:27 WIB

ilustrasi i'tikaf-Ali Arapoğlu/Pexels

Ramadan

Tata Cara I’tikaf, Syarat dan Rukunnya

Rabu, 22 Mar 2023 - 12:10 WIB

Ilustrasi Mie Ayam-Pexels/Suryq

Berita

Penjual Mie Ayam Keluhkan Sepi Pembeli

Rabu, 22 Mar 2023 - 11:38 WIB

Foto: seniman sunda-Sahrul Imam/Gentra

Budaya

Bahasa Loma Sering Salah Arti Bagi Pendengar

Rabu, 22 Mar 2023 - 10:47 WIB