Aktivis Sosial Media Dian Kurnia Muldani yang akrab dipanggil Kang Dian mengadakan sebuah pelatihan ilmu kewirausahaan dengan tema “Jaga Lembur Adalah Dasar SDGs Desa (Sustainable Development Goals) atau pembangunan yang berkelanjutan” kegiatan ini mencakup desa se-Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, pada, Senin (12/03/2021).
“Literasi baru harus dipersiapkan guna mengaplikasikan SDGs Desa yang menjadi grand desain Global, nah dalam konteks Budaya Desa Adaptif maka Jaga Lembur harus menjadi landasan fillosofi untuk pengembangannya di wilayah Tasikmalaya dan Pasundan pada umumnya,” kata Dian.
Menurutnya, dalam konsep Jaga Lembur terdapat pola pemberdayaan partisipatif dengan menerapkan nilai silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wangian.
“Adalah modal dalam upaya pengembangan desa yang mampu menghasilkan program desa yang partisipatif. Dimana aplikasinya di masyarakat desa saling membelajarkan, saling mengasihi, saling membimbing dan membesarkan antara individu maupun kelompok,” ujarnya.
Adanya kegagal dalam program desa tidak terlibatnya semua masyarakat dikarenakan tidak timbul satu kesadaran yang sama.
“Bukankah kita banyak menemukan program – program yang “ngayayay” padahal dari perencanaanya bagus, mahal, funtastis tapi hanya bertahan sebentar? Bisa jadi salahsatu faktor kegagalannya adalah tidak terlibatnya secara emosial warga masyarakan akan kehadiran program tersebut. SDGs Desa Adalah Konsep yang bagus dalam menjawab permasalahan Kemiskinan, kesenjangan dan melindungi lingkungan maka untuk mensukseskannya harus menerapkan nilai – nilai Jaga lembur,” ungkapnya.
Dalam pelatihan kewirausahaan itu, ia mengajak masyarakat untuk melihat peluang bisnis dari sebuah analisa data.
“Menganalisis data kaitannya dengan permintaan pasar, kebutuhan masyarakat, kemudian dianalisis menjadi sebuah peluang bisnis,” pungkasnya