Tasikmalaya – Menuju Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang akan diselenggarakan di Lampung, pada 23-25 Desember mendatang, menjadi topik hangat warga NU tentang siapa yang akan menakhodai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun ke depan.
Pergulatan antara KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Stakuf yang kabarnya sama-sama kuat, karena keduanya sama-sama punya pendukung dan sama-sama punya program yang tepat untuk Nahdlatul Ulama menuju satu abad.
Hingga sekarang, dukungan demi dukungan kepada keduanya sudah mulai nampak. Misalnya KH Juhadi Muhammad ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat sudah terang-terangan bahwa ia akan mendukung KH Said Aqil Siroj.
Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2021, yang diselenggarkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya di kantor sekretariat PCNU Kota Tasikmalaya, Jl. Dr. Sukardjo No.45, Tawangsari, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Ahad (14/11/2021).
”Melihat keberhasilannya memimpin NU selama dua periode, Insyaalah NU Jawa Barat dukung kembali Kiai Said,” katanya waktu diwawancarai wartawan STAINU TV.
Bahkan Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq secara tegas mengatakan, akan sepenuhnya mendukung KH Said Aqil Siroj di Muktamar nanti.
”Saya sudah dihubungi Kiai Said, kamis depan tanggal 18 November akan deklarasi di indramayu,” Tegas Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Mutaalimin Cilendek Cibeureum Kota Tasikmalaya itu.
Sementara untuk PCNU lain yang tersebar di Priangan Timur Jawa Barat, belum secara pasti akan mengikuti pilihan ketua PWNU Jawa Barat di Muktamar nanti.
Seperti yang disampaikan oleh KH Raden Hilal Turmudji, Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran. Hal itu pun bukan tanpa alasan, katanya, dalam memilih ketua PBNU, ia akan bermusyawarah dan meminta arahan dari Ro’is Syuriah, karena menurutnya dari dulu kiai-kiai NU mengajarkan untuk ta’adub (beradab) dan Musyawarah.
“Karena kita di NU itu didik untuk ta’adub (adab) dan Musyawarah, kalau memang kiai Said nanti maju lagi, ya.. Kita akan Musyawarah dan meminta arahan dari kiai-kiai sepuh yang ada di Syuriyah,” Jawabnya, waktu diwawancara.
Berbeda hal dengan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Abun Bunyamin yang belum menyatakan sikap bahwa PW NU Jawa Barat akan mendukung siapa, pasalnya, hingga saat ini belum ada komunikasi dengan para calon Ketua Umum PBNU.
“Belum ada komunikasi dan belum ada pertemuan, kita masih menganalisa, membaca dan mencermati agenda pelaksanaan muktamar mendatang. Artinya kami belum menyatakan sikap, saya pikir santai saja dulu, tidak tergesa-gesa,” kata Kiai Abun melalui sambungan selulernya, Minggu (14/11/2021).
Namun demikian, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta itu mendoakan agar gelaran Muktamar NU itu dapat berjalan dengan baik, lancar, sukses dan tanpa ekses. *Tasikmalaya, menuju Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang akan diselenggarakan di Lampung, pada 23-25 Desember mendatang, menjadi topik hangat warga NU tentang siapa yang akan menakhodai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun ke depan.
Pergulatan antara KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Stakuf yang kabarnya sama-sama kuat, karena keduanya sama-sama punya pendukung dan sama-sama punya program yang tepat untuk Nahdlatul Ulama menuju satu abad.
Hingga sampai sekarang, dukungan demi dukungan kepada keduanya sudah mulai nampak. Misalnya KH Juhadi Muhammad ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat sudah terang-terangan bahwa ia akan mendukung KH Said Aqil Siroj.
Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2021, yang diselenggarkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya di kantor sekretariat PCNU Kota Tasikmalaya, Jl. Dr. Sukardjo No.45, Tawangsari, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Ahad (14/11/2021).
”Melihat keberhasilannya memimpin NU selama dua periode, Insyaalah NU Jawa Barat dukung kembali Kiai Said,” katanya waktu diwawancarai wartawan STAINU TV.
Bahkan Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq secara tegas mengatakan, akan sepenuhnya mendukung KH Said Aqil Siroj di Muktamar nanti.
”Saya sudah dihubungi Kiai Said, kamis depan tanggal 18 November akan deklarasi di indramayu,” Tegas Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Mutaalimin Cilendek Cibeureum Kota Tasikmalaya itu.
Sementara untuk PCNU lain yang tersebar di Priangan Timur Jawa Barat, belum secara pasti akan mengikuti pilihan ketua PWNU Jawa Barat di Muktamar nanti.
Seperti yang disampaikan oleh KH Raden Hilal Turmudji, Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran. Hal itu pun bukan tanpa alasan, katanya, dalam memilih ketua PBNU, ia akan bermusyawarah dan meminta arahan dari Ro’is Syuriah, karena menurutnya dari dulu kiai-kiai NU mengajarkan untuk ta’adub (beradab) dan Musyawarah.
“Karena kita di NU itu didik untuk ta’adub (adab) dan Musyawarah, kalau memang kiai Said nanti maju lagi, ya.. Kita akan Musyawarah dan meminta arahan dari kiai-kiai sepuh yang ada di Syuriyah,” Jawabnya, waktu diwawancara.
Berbeda hal dengan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Abun Bunyamin yang belum menyatakan sikap bahwa PWNU Jawa Barat akan mendukung siapa, pasalnya, hingga saat ini belum ada komunikasi dengan para calon Ketua Umum PBNU.
“Belum ada komunikasi dan belum ada pertemuan, kita masih menganalisa, membaca dan mencermati agenda pelaksanaan muktamar mendatang. Artinya kami belum menyatakan sikap, saya pikir santai saja dulu, tidak tergesa-gesa,” kata Kiai Abun melalui sambungan selulernya, Minggu (14/11/2021).
Namun demikian, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta itu mendoakan agar gelaran Muktamar NU itu dapat berjalan dengan baik, lancar, sukses dan tanpa ekses. *
Tasikmalaya, menuju Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang akan diselenggarakan di Lampung, pada 23-25 Desember mendatang, menjadi topik hangat warga NU tentang siapa yang akan menakhodai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun ke depan.
Pergulatan antara KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Stakuf yang kabarnya sama-sama kuat, karena keduanya sama-sama punya pendukung dan sama-sama punya program yang tepat untuk Nahdlatul Ulama menuju satu abad.
Hingga sampai sekarang, dukungan demi dukungan kepada keduanya sudah mulai nampak. Misalnya KH Juhadi Muhammad ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat sudah terang-terangan bahwa ia akan mendukung KH Said Aqil Siroj.
Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2021, yang diselenggarkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya di kantor sekretariat PCNU Kota Tasikmalaya, Jl. Dr. Sukardjo No.45, Tawangsari, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Ahad (14/11/2021).
”Melihat keberhasilannya memimpin NU selama dua periode, Insyaalah NU Jawa Barat dukung kembali Kiai Said,” katanya waktu diwawancarai wartawan STAINU TV.
Bahkan Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq secara tegas mengatakan, akan sepenuhnya mendukung KH Said Aqil Siroj di Muktamar nanti.
”Saya sudah dihubungi Kiai Said, kamis depan tanggal 18 November akan deklarasi di indramayu,” Tegas Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Mutaalimin Cilendek Cibeureum Kota Tasikmalaya itu.
Sementara untuk PCNU lain yang tersebar di Priangan Timur Jawa Barat, belum secara pasti akan mengikuti pilihan ketua PWNU Jawa Barat di Muktamar nanti.
Seperti yang disampaikan oleh KH Raden Hilal Turmudji, Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran. Hal itu pun bukan tanpa alasan, katanya, dalam memilih ketua PBNU, ia akan bermusyawarah dan meminta arahan dari Ro’is Syuriah, karena menurutnya dari dulu kiai-kiai NU mengajarkan untuk ta’adub (beradab) dan Musyawarah.
“Karena kita di NU itu didik untuk ta’adub (adab) dan Musyawarah, kalau memang kiai Said nanti maju lagi, ya.. Kita akan Musyawarah dan meminta arahan dari kiai-kiai sepuh yang ada di Syuriyah,” Jawabnya, waktu diwawancara.
Berbeda hal dengan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Abun Bunyamin yang belum menyatakan sikap bahwa PW NU Jawa Barat akan mendukung siapa, pasalnya, hingga saat ini belum ada komunikasi dengan para calon Ketua Umum PBNU.
“Belum ada komunikasi dan belum ada pertemuan, kita masih menganalisa, membaca dan mencermati agenda pelaksanaan muktamar mendatang. Artinya kami belum menyatakan sikap, saya pikir santai saja dulu, tidak tergesa-gesa,” kata Kiai Abun melalui sambungan selulernya, Minggu (14/11/2021).
Namun demikian, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta itu mendoakan agar gelaran Muktamar NU itu dapat berjalan dengan baik, lancar, sukses dan tanpa ekses.