Jawa Barat Masih Menjadi Provinsi Intoleran, Ini Kata Anton Charliyan

- Penulis

Sabtu, 16 November 2019 - 13:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tokoh Jawa Barat, Irjen Pol (Purn.) Anton Charliyan mengaku prihatin Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang tingkat intoleransinya cukup tinggi.

Menurut Anton, hal tersebut dikarenakan banyak gerakan radikal dan intoleransi yang mengatas namakan agama.

“Radikalisme dengan berkedok agama membuat masyarakat Jabar sebagai provinsi yang kuat akan religiusnya menjadi terbius dengan gerakan tersebut,” kata Anton kepada gentrapriangan.com

Mantan Kapolda Jabar tersebut menilai, sikap pemerintah yang terkesan membiarkan tindakan intoleransi, ini dianggap sebagai pembenaran oleh sebagian masyarakat.

Baca Juga :  Sedang Berjualan, Pedagang Cuanki Tertabrak Mobil Minibus di Garut

“Banyak para pemimpin tokoh jabar yang terpapar intoleransi dan radikalisme, sehingga menjadi jalan tol dan tanah subur bagi paham tersebut untuk tumbuh dan berkembang,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Solidaritas Korban Tindak Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (SOBAT KBB) Jawa Barat, Firmansyah mengatakan, banyak kasus intoleransi yang belum selesai di Jawa Barat.

Baca Juga :  7 Warisan Budaya Takbenda Asal Jawa Barat, Salahsatunya Bangkong Reang

“Seperti penyegelan tempat ibadah dan pelarangan kegiatan keagamaan,” ucapnya.

Firman menyoroti tentang narasi yang digaungkan oleh pemerintah tentang radikalisme, menurutnya hal tersebut harus diwujudkan dengan melakukan pemulihan hak-hak konstitusional korban tindak kekerasan beragama dan berkepercayaan.

“Saya harap ini bukan hanya sebatas jargon semata, tapi harus dibuktikan dengan penyelesaian kasus-kasus intoleransi”,” ujarnya.

Berita Terkait

Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar
KPU Resmi Tetapkan Pasangan Capres Cawapres Pemilu 2024
Dampak El Nino di Indonesia, Berikut Kemungkinannya
Program Pelatihan VAR untuk Kompetisi Liga Lebih Baik
Pemain Keturunan Akan Perkuat Timnas U-17
Polemik Pondok Pesantren Al Zaytun Akan Diputuskan Pekan Depan
Perbedaan Waktu Idul Adha, Wapres Ajak Masyarakat Toleransi
Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir di Stadion, PSSI: Bentuk Transformasi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Kamis, 16 November 2023 - 17:58 WIB

Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar

Kamis, 16 November 2023 - 17:48 WIB

3 Zero untuk Memutus Penyebaran HIV Ditargetkan Dinkes Jabar

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Berita Terbaru

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB

Pelita Intan Muda (PIM) luncurkan program Rumah Makan Pejuang (RMP) untuk bantu sesama.

Garut

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Sabtu, 25 Nov 2023 - 15:23 WIB