Jaringan Gusdurian Kecam Tindakan Aparat Yang Represif Dalam Tragedi Kanjuruhan

- Redaksi

Senin, 3 Oktober 2022 - 21:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jaringan Gusdurian

i

Jaringan Gusdurian

Gentra Priangan – Berita duka sepak bola Indonesia yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi peristiwa kelam yang menewaskan 125 supporter Arema membuat perhatian dalam dan luar negeri.

Dalam peristiwa kanjuruhan malang ini Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid menyatakan sikap berduka cita terhadao keluarga korban atas nama kemanusian dan mengecam serta menyesalkan tindakan aparat yang represif.

“Berduka cita kepada korban dan keluarganya atas tragedi kemanusiaan yang terjadi serta mengecam dan menyesalkan tindakan aparat yang represif dan menembakkan gas air mata ke tribun penonton,” jelasnya.

Lebih lanjut, Alissa meminta, Pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan ini dengan membentuk tim investigasi independen meminta Komnas HAM untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat dalam penanganan keamanan di stadion.

“Meminta Pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan ini dengan membentuk tim investigasi independen dan menghukum siapa pun yang bersalah dan meminta Komnas HAM untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat dalam penanganan keamanan di stadion,” katanya.

Baca Juga :  Heqi Irfani Nahkodai Sapma PP Kabupaten Garut

Alissa menambahkan, agar PSSI untuk membekukan segala aktivitas sepak bola sampai ada evaluasi yang menyeluruh terhadap penyelenggaraan pertandingan sepak bola. mengimbau kepada masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan melawan segala bentuk fanatisme buta

“Mendesak PSSI untuk membekukan segala aktivitas sepak bola sampai ada evaluasi yang menyeluruh terhadap penyelenggaraan pertandingan sepak bola serta mengimbau kepada masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan melawan segala bentuk fanatisme buta. Tidak ada sepak bola yang lebih berharga daripada nyawa,” pungkasnya.

Komunitas Gusdurian Peduli menginisiasi penggalangan dana solidaritas untuk korban tragedi kanjuruhan Malang. Penggalangan dana melalui kitabisa.com mulai pukul 13.00 WIB, Minggu 2 Oktober 2022. Pada hari ini (3/10/2022) sudah terkumpul Rp134 juta, waktu berdonasi masih berlangsung hingga 11 hari ke depan, dengan target donasi Rp150 juta.

Baca Juga :  Upaya Mengurangi Kemacetan, Dishub Kota Bandung Lakukan Rekayasa Jalan

Di laman tersebut, Gusdurian menjelaskan, korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan bukan sekadar angka. Di dalamnya ada keluarga yang kehilangan pasangan dan buah hati.

Sebagai bentuk empati dan solidaritas, Gusdurian mengajak teman-teman semua untuk ikut mengulurkan bantuan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Tentu bantuan ini tak akan bisa menggantikan yang telah tiada.

Bantuan ini setidaknya jadi bentuk welas asih dan bantuan untuk sedikit membantu meringankan musibah yang dijalani oleh keluarga korban. Bantuan yang terkumpul dalam galang dana ini akan diberikan untuk santunan pihak keluarga korban melalui yayasan/komunitas lokal,” tulis Gusdurian di kitabisa.com.

Berita Terkait

Ganjar Pranowo: Manfaatkan Teknologi untuk Mendekati Kaum Milenial
Gudang Terbakar di Desa Wanasari Wanaraja
PBNU dan PP Muhammadiyah Sepakat, Politik Identitas dapat Memecah Belah Masyarakat
I Made Wirawan Jabat Asisten Pelatih Kiper
Raju, Fokus pada Misi Pendidikan.
Tersangka Kasus Perdagangan Orang Resmi Ditahan
Beckham: Mendali Emas SEA Games Awal dari Tantangan Baru
Ketum PSSI Erick Thohir: Emas SEA Games Bukti Indonesia Bangsa yang Tangguh dan Mampu Bekerjasama
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:29 WIB

Pengawasan Pemilu oleh Perempuan

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:45 WIB

Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 14:16 WIB

Lakpesdam PC NU Garut: Politisasi Agama Sebagai Alat Politik

Jumat, 5 Mei 2023 - 16:35 WIB

Makna Awalan Ci Pada Tempat di Jawa Barat

Jumat, 5 Mei 2023 - 10:49 WIB

Aktivis Pemudi Persis Garut: Mungkin Pernikahan Dini Lebih Banyak Lagi

Kamis, 4 Mei 2023 - 20:31 WIB

Kemuslimahan KAMMI Tasik Prihatin Angka Pernikahan Dini Tinggi

Rabu, 3 Mei 2023 - 11:34 WIB

Duta Pendidikan Jabar : Pendidikan Jembatan Kunci Kesuksesan Bangsa dan Negara

Selasa, 2 Mei 2023 - 15:52 WIB

Pesantren Sebagai Institusi Pendidikan Sebelum Lahirnya Konsep Sekolah

Berita Terbaru

Gaya Hidup

Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding

Selasa, 30 Mei 2023 - 12:14 WIB

Berita

Gudang Terbakar di Desa Wanasari Wanaraja

Jumat, 26 Mei 2023 - 17:06 WIB