Jangan Salah! Tradisi Surat Masih Eksis Di Era Digital Lho

- Penulis

Kamis, 27 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

amplop surat- Suzy Hazelwood/Pexels

i

amplop surat- Suzy Hazelwood/Pexels

Gentrapriangan- Tradisi surat menyurat adalah tradisi komunikasi tertulis yang telah ada sejak lama di Indonesia. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman dahulu kala, ketika orang belum mengenal teknologi modern seperti telepon, email, atau media sosial.

Surat menyurat menjadi cara penting untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh, seperti keluarga atau teman yang tinggal di luar kota atau pulau yang berbeda. Surat juga berlaku untuk urusan bisnis, untuk mengirimkan undangan, atau untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak lainnya.

Tradisi surat menyurat di Indonesia memiliki nilai yang tinggi. Surat-surat tersebut biasanya menggunakan kalimat yang sopan dan menghormati penerima.

Isi surat seringkali tidak hanya berisi informasi, tetapi juga pesan-pesan kekeluargaan, semangat, atau motivasi.

Surat menyurat juga memiliki keunikan dalam bahasa dan bentuknya. Beberapa jenis surat menyurat yang populer di Indonesia antara lain adalah surat undangan, surat resmi, surat cinta, dan surat kabar. Surat menyurat juga sering kali dihias dengan gambar-gambar atau ornamen yang indah, serta menggunakan bahasa-bahasa khas daerah atau bahasa Indonesia yang formal.

Meskipun saat ini teknologi telah memungkinkan orang untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan cepat melalui telepon atau internet, tradisi surat menyurat masih bertahan di Indonesia. Bahkan, beberapa orang masih mempertahankan kebiasaan menulis surat sebagai bentuk komunikasi yang lebih pribadi dan berkesan.

Baca Juga :  Seni Lais yang Hampir Punah
Apakah Surat Masih Eksis

Meskipun teknologi digital telah menyediakan banyak alternatif untuk berkomunikasi, surat masih digunakan di era digital saat ini. Banyak orang masih menggunakan surat sebagai cara untuk berkomunikasi secara formal dan untuk menyampaikan pesan-pesan penting, seperti dalam bisnis atau dalam hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan.

Di era digital saat ini, surat seringkali dikirimkan dalam bentuk elektronik, atau yang lebih dikenal dengan sebutan surat elektronik (email). Email memungkinkan seseorang untuk mengirimkan pesan dalam hitungan detik ke orang di tempat yang sangat jauh, tanpa perlu menunggu berhari-hari seperti halnya dengan surat tradisional.

Namun, meskipun surat elektronik telah menjadi pilihan yang lebih cepat dan praktis untuk berkomunikasi, surat tradisional tetap memiliki nilai yang berbeda dan penting. Surat tradisional memberikan kesan yang lebih personal dan terkesan lebih istimewa karena waktu dan usaha lebih dalam menulis dan mengirimkan surat tersebut. Surat juga dapat menjadi kenang-kenangan atau warisan keluarga karena dapat tersimpan dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, meskipun teknologi digital terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi kebanyakan orang dalam berkomunikasi, surat masih tetap digunakan oleh sebagian orang yang menghargai keunikan dan keistimewaan dari surat sebagai cara berkomunikasi yang lebih personal dan bermakna.

Berikut adalah beberapa kegunaan dan kekurangan dari surat

Baca Juga :  Tradisi Kawin Cai sa-Nusantara, Kang Emil: Simbol Semangat Persatuan NKRI
Kegunaan

1. Efisiensi waktu: Surat elektronik dapat dikirimkan dengan cepat dan mudah, tanpa harus menunggu berhari-hari seperti surat tradisional.
2. Biaya yang lebih murah: Surat elektronik tidak memerlukan biaya pengiriman yang mahal seperti halnya surat tradisional.
3. Kemudahan dalam penyimpanan: Surat elektronik menyimpanyan sangat mudah. Juga mengaksesnya dapat kapan saja dan di mana saja.
4. Lingkungan yang lebih bersih: Surat elektronik dapat membantu mengurangi penggunaan kertas dan limbah yang terkait dengan pengiriman surat tradisional.

Kekurangan

1. Kurang personal: Surat elektronik tidak memiliki sentuhan personal seperti halnya surat tradisional.
2. Tidak dapat dipegang: Surat elektronik hanya dapat terlihat dan terbaca melalui layar perangkat elektronik.  Sehingga memegangnya tidak bisa seperti surat tradisional.
3. Kemungkinan untuk hilang: Surat elektronik dapat hilang atau terhapus secara tidak sengaja karena kesalahan teknis atau kerusakan perangkat.
4. Risiko privasi: Surat elektronik dapat mudah dicuri atau diakses oleh orang yang tidak berwenang, sehingga risiko keamanan dan privasi menjadi lebih tinggi.

Dalam rangka memaksimalkan kegunaan dan meminimalkan kekurangan, penting bagi pengguna surat elektronik untuk selalu menjaga privasi dan keamanan informasi mereka dengan menggunakan tindakan keamanan seperti password yang kuat dan terus memperbarui sistem keamanan perangkat mereka.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Mengetahui Batik Khas Garutan yang Tembus Pasar Dunia
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
Berita ini 292 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Kamis, 11 Januari 2024 - 17:02 WIB

Mengetahui Batik Khas Garutan yang Tembus Pasar Dunia

Minggu, 31 Desember 2023 - 19:54 WIB

Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun

Senin, 19 Juni 2023 - 13:01 WIB

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB