Tasikmalaya- Bencana tanah longsor yang terjadi saat hujan di kawasan Kutawaringin, Kabupaten Tasikmalaya, sebabkan Arus kendaraan di jalur Tasikmalaya-Garut terhambat, Senin(25/04/23).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna membenarkan kejadian longsor di daerah tersebut.
“Ya, Kutawaringin, Salawu, sempat terganggu tapi tidak terlalu lama, sekarang sudah terbuka lagi, tapi jalan masih licin,” kata Kurnia.
Ia menuturkan hujan deras beserta petir sempat melanda wilayah Tasikmalaya, kemudian terjadi longsor yang membawa material tanah dan air menutup badan jalan tersebut sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu arus lalu lintas kendaraan dari arah Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya, sehingga petugas gabungan berupaya membersihkan material longsoran dan membuka jalur agar kendaraan bisa lewat.
“Satu tim dan tangki terjun untuk penyemprotan, membersihkan material (lonsor),” katanya.
Ia menyampaikan sejumlah petugas hingga menjelang tengah malam masih berupaya membersihkan material longsor. Pihaknya mengimbau pengguna jalan yang melewati jalur itu, untuk waspada dan hati-hati karena jalanan masih licin. Serta selalu mengikuti arahan petugas yang saat ini siaga di lokasi tersebut.
“Diimbau hati-hati, di situ juga masih ada yang jaga-jaga,” katanya.
Dampak longsoran menimpa badan jalan tersebut arus kendaraan dari arah Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya terhambat. Kendaraan harus antre dan melaju lambat kendaraannya saat melewati lokasi longsor.
Polisi dan petugas gabungan lainnya yang berjaga di daerah itu berupaya mengatur arus lalu lintas kendaraan agar kendaraan tetap bisa lewat.
Jalur Tasikmalaya-Garut tersebut merupakan jalan utama menghubungkan Garut wilayah perkotaan dengan Singaparna. Kondisi di jalur itu berkelok, ada juga tikungan tajam, tanjakan, turunan. Serta di sepanjang jalan terdapat tebing dan jurang.