Bogor – Dalam rapat koordinasi pengamanan pemilu tahun 2019 yang dilaksanakan di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Selasa (12/3), Bupati Bogor Ade Yasin mengajak semua pihak terutama tiga pilar yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas dan aparatur desa untuk menjaga pemilu serentak kondusif di Bumi Tegar Beriman, sama seperti pada saat Pemilihan Bupati (Pilbup) tahun lalu.
“Kerjasama tiga pilar plus kontestan pemilu serta penyelenggara pemilu dalam menciptakan situasi yang kondusif akan dilihat dan dirasakan oleh masyarakat, oleh karena itu mari kita jaga kondusitifas di Kabupaten Bogor,” ucap Ade Yasin.
Demi menjaga kondusitifitas tersebut, ia pun meminta masyarakat untuk tidak mempercayai kabar hoax, fitnah, ujaran kebencian dan mejadi pemilih yang cerdas.
“Masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas dengan tidak mudah mempercayai atau terpengaruh oleh kabar hoax, fitnah dan ujaran kebencian, mari kita bekerjasama untuk menangkal hal tersebut karena kalau masyarakat sudah percaya, maka itu menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk kita,” pintanya.
Ade menuturkan semua pihak harus menyadari bahwa keberagaman masyarakat Indonesia adalah kekayaan luar biasa, berharga dan memperindah lukisan hidup tentang Indonesia yang bersatu, damai, besar dan kuat dengan Pancasila sebagai pemersatu.
“Pemilu adalah ujian besar bagi kedewasaan masyarkat dalam menghadapi perbedaan pilihan pasangan Calon Presiden – Calon Wakil Presiden dan partai politik demi kemajuan Bangsa Indonesia, mari kita kedepankan sikap toleransi, saling menghormati dan saling menghargai,” tutur Ade.
Dia menegaskan larangan kampanye di tempat ibadah dan Bawaaslu serta aparat hukum untuk melakukan penindakan atas pelanggaran tersebut.
“Boleh kampanye Pilpres maupun Pileg dimana saja asal jangan ditempat ibadah, jika ada pelangaran aturan tersebut saya minta Bawaslu dan aparat hukum bertindak tegas kepada pelaku pelanggaran tersebut karena hal tersebut merusak tatanan dalam bermasyarakat,” tegasnya
Sementara Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono menjelaskan luasnya wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk yang besar serta jumlah terbesar Daftar Pemilih Tetap (DPT) se Indonesia yaitu 3,4 juta jiwa tentunya menjadi perhatian hingga dirinya meminta anggota TNI, Polri dan penyelenggara pemilu bersinergi menjaga kondusititas.
“TNI, Polri, KPU dan Bawaslu harus bersinergi menjaga kondusitifitas dan jangan anggap sepele pemilu karena di negara lain seperti di Yugoslavia dan Uni Soviet dengan adanya pemilu malah memecah belah bangsa,” jelas Mayjen Tri.
Dia menambahkan sesuai Undang-Undang (UU) nomor 34 tahun 2004 maka TNI mempunyai tugas pokok membantu kepolisian dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami memiliki tugas menjaga tumpah darah Indonesia hingga kita mencegah potensi-potensi keributan, teror dan lain sebagainya yang bisa memecah kedaulatan bangsa,” tambahnya
Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto melanjutkan agar tiga pilar memiliki grup whatsapp untuk memudahkan tugas dalam berkordinasi.
“Saya himbau agar tiga pilar memanfaatkan kemajuan informasi teknologi (IT) dengan membuat grup whastapp yang isinya kordinasi kegiatan di wilayahnya, ini kita lakukan demi terciptanya kondusitifitas di wilayah Provinsi Jawa Barat,” lanjut Irjen Agung. (rls/red)