IKAL PPSA XXI Dukung Pembangunan Ekonomi Garut Selatan, Bupati Ungkap Tantangannya

- Penulis

Minggu, 29 November 2020 - 22:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ikatan Keluarga Alumni  Lemhannas (IKAL) PPSA XXI memberikan dukungan pembangunan ekonomi Garut Selatan (foto: Sahrul/GentraPriangan)

i

Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) PPSA XXI memberikan dukungan pembangunan ekonomi Garut Selatan (foto: Sahrul/GentraPriangan)

Garut – Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (Ikal) PPSA XXI mendukung pembangunan ekonomi Garut Selatan yang ditandai dengan penandatangan kerjasama antara Universitas Garut (Uniga) dengan PT Pasopati Agri Sejahtera (PT PAS), dan Masyarakat Petani Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Garut, dalam acara Sidang Terbuka Senat Universitas Garut di Garut, Sabtu (28/11/2020).

Sidang Senat Terbuka Uniga itu dalam rangka wisuda Parcasarjana, Profesi, Sarjana dan Diploma Angkatan Ke XXIX.

Dalam sambutannya, Ketua IKAL PPSA XXI, Komjen Pol (Purn) Arif Wachjunadi, menjelaskan, dukungan ini diharapkan dapat menggerakkan secara nyata perekonomian Garut Selatan untuk dapat menaikkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Dengan adanya kerja sama ini kami berharap dapat menggerakan secara nyata perekonomian serta menaikan taraf hidup masyarakat di wilayah Garut Selatan,” ucapnya.

Kerja sama pembangunan ekonomi model yang didukung oleh Ikatan Keluarga Lemhanas (IKAL) dan melibatkan kerja sama antara Universitas Garut (UNIGA) dengan PT Pasopati Agri Wijaya (PT PAS) ini sesuai dengan harapan Bupati Garut Rudi Gunawan yang diungkapkan dalam pidatonya.

Baca Juga :  Kapal Nelayan Terbalik di Perairan Sayangheulang Garut, Satu Orang Meninggal

Rudy Gunawan menjelaskan, meski lepas dari cap sebagai daerah tertinggal pada tahun 2015, Garut mengalami kendala dalam mendatangkan investor. Salah satu alasan utamanya adalah sebagian besar tanah di Garut dikuasai oleh BUMN dan perusahaan swasta. Sehingga untuk membebaskan tanah satu hektare saja, pemerintah Garut mengalami kesulitan.

Rudy Gunawan menjelaskan lebih detail luas Kabupaten Garut sebesar 300 ribu hektare. Namun sebanyak 85 ribu dikuasai Perum Perhutani, 40. ribu hektare dikuasai oleh perkebunan swasta dan negara.

Hanya sekitar separuh luas tanah Kabupaten Garut yang dikuasai oleh masyakarat sendiri.

“Bukti nyata pemerintah Garut mengalami kesulitan adalah ketika terjadi banjir bandang. Pemerintah sulit melakukan pengalihan tidak bisa karena tanah sekitar milik PTPN XII. Kami meminta satu hektare tanah saja sulit sekali dan harus ke menteri, sementara masyarakat membutuhkan hunian sekalipun sementara saja. Sementara UU No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan memberi opsi masyarakat memanfaatkan perkebunan di satu wilayah,” tegas Bupati Garut itu.

Baca Juga :  Meresahkan! Berandalan Bermotor Tenteng Senjata Tajam di Garut

Di samping itu dalam acara kerja sama dan wisuda itu hadir pula Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, yang juga anggota IKAL PPSA XXI.

Dalam orasi ilmiahnya, Lili Pintauli mengingatkan bahwa setelah diwisuda momentum yang dihadapi kemudian adalah terjun ke masyarakat untuk bekerja dan membaktikan diri untuk nusa dan bangsa.

“Hanya saja perlu diingat adalah ketika bekerja kejujuran dan integritas anda akan diuji. Beberapa hari ini, bangsa Indonesia menyaksikan beberapa berita OTT kepada para pejabat yang terbukti korupsi. Korupsi adalah bentuk nyata tidak kemampuan seseorang dalam menjaga kejujuran dan integritasnya sebagai pejabat negara. Kami tidak menginginkan para lulusan Uniga mengikuti perilaku para pejabat yang memalukan serta memprihatinkan tersebut,” ujarnya.

Berita Terkait

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut
Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter
Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga
Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama
Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik
Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar
3 Zero untuk Memutus Penyebaran HIV Ditargetkan Dinkes Jabar
Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Minggu, 5 November 2023 - 07:27 WIB

H Dudu Rohman Nahkodai PCNU Kota Tasik, FBTI Berharap Dapat Perkuat Moderasi Beragama

Senin, 26 Juni 2023 - 10:39 WIB

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kemuslimahan KAMMI Tasik Gelar Workshop

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:08 WIB

PBNU dan PP Muhammadiyah Sepakat, Politik Identitas dapat Memecah Belah Masyarakat

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:45 WIB

Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 14:16 WIB

Lakpesdam PC NU Garut: Politisasi Agama Sebagai Alat Politik

Sabtu, 13 Mei 2023 - 23:22 WIB

Upayakan Kesetaraan Pendidikan, Ruang Kampus Gelar Nobar Sokola Rimba

Sabtu, 13 Mei 2023 - 18:54 WIB

Aksi Sawer Duit, IPNU Garut: Edukasi Tidak Mendidik Bagi Iklim Politik

Berita Terbaru

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB

Pelita Intan Muda (PIM) luncurkan program Rumah Makan Pejuang (RMP) untuk bantu sesama.

Garut

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Sabtu, 25 Nov 2023 - 15:23 WIB

Berita

Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik

Senin, 20 Nov 2023 - 19:06 WIB