Hari peduli autisme sedunia, atau World Autism Awareness Day (WAAD), rutin diperingati tiap tahunnya pada tanggal 2 April. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang spektrum autisme dan mempromosikan inklusi serta dukungan bagi orang-orang dengan riwayat autisme. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengakui hari peduli autisme sedunia ini.
Tema Hari Peduli Autisme 2023
Melalui laman resmi United Nations atau PBB, hari peduli autisme tahun 2023 ini mengusung tema “Transformation: Toward a Neuro-Inclusive World for All” yang artinya “Transformasi: Menuju Dunia Neuro-Inclusive untuk Semua”.
Peringata hari peduli autisme sedunia tahun ini berlangsung pada Minggu, 2 April 2023. PBB melalui Departemen Komunikasi Global dan Depatemen Urusan Ekonomi Sosial bekerja sama dengan Institute of Neurodiversity (ION), menyelenggarakan acara dalam rangka kerja sama yang erat dengan penyandang autis.
Dalam acara ini, mencoba menampilkan beberapa penyandang autisme dari seluruh dunia dan membahas tentang bagaimana transformasi terkait keragaman saraf. Supaya nantinya dapat terus meningkatkan upaya untuk mengatasi berbagai hambatan dan meningkatkan keberlangsungan hidup penyandang autisme.
Selain itu, juga membahas tentang kontribusi yang akan dibuat dan dilakukan oleh penyandang autis dan dibuat juga untuk masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Acara ini terpublikasi di akun resmi youtube dan WebTV PBB.
Jejak sejarah Spektrum Autisme
Dokter anak bernama Leo Kanner pada tahun 1943 pertama kali menemukan spektrum autisme. Ia menemukan sekelompok anak-anak yang mengalami kesulitan berkomunikasi dan memiliki kecenderungan melakukan rutinitas yang konsisten berulang-ulang. Ia menyebutnya dengan kondisi “autisme infantile”.
Pada tahun 1944, Hans Asperger yang juga merupakan seorang dokter anak menemukan sekelompok anak dengan ciri-ciri serupa namun memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik. Mereka memang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi sosial, namun memiliki minat khusus dalam topik tertentu. Hans kemudian menyebutnya dengan istilah “Sindrom Aspeger”.
Baru pada tahun 1980, spektrum autisme mendapat pengakuan secara resmi sebagai gangguan neurologis. Masuk ke dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi ke 3.
Sejak saat itu, autisme terus mengalami pembaruian dan penyesuaian sesuai dengan penelitian-penelitian terbaru. Hingga, pada tahun 2013, DSM-V menggabungkan sub-tipe autisme menjadi satu kondisi, yaitu “gangguan spektrum autisme” atau Autism Spectrum Disorder (ADS).
Sejarah Hari Peduli Autisme Dunia
organisasi bernama Autism Speak pada tahun 2007 pertama kali megusulkan hari autisme sedunia. Kemudian, pada 18 Desember 2007, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 2 April sebagai Hari Autism Dunia.
Tujuannya ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Autism Spectrum Disorder (ADS). Mempromosikan inklusi dan dukungan bagi orang-orang penyandang ADS. Dan juga meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan dan potensi yang milik individu penyandang ADS.
Setiap tahunnya, hari autisme mengusung tema yang berbeda. Tema tersebut mewakili tujuan pada tahun tersebut. Seperti pada tahun ini, tema yang diangkat juga menjabarkan tujuan yang ingin dicapai PBB yakni peningkatan hidup penyandang autisme untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.