Hari Air Sedunia: Mari Kita Menghargai Air

- Penulis

Senin, 22 Maret 2021 - 19:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Desa Tenjowaringin bersama Gumati Foundation menggelar peringatan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2019 (foto: Rizal/GentraPriangan)

i

Masyarakat Desa Tenjowaringin bersama Gumati Foundation menggelar peringatan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2019 (foto: Rizal/GentraPriangan)

Warga dunia setiap tanggal 22 Maret secara rutin memperingati hari air, hal ini bertujuan sebagai bentuk upaya menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha untuk penyadaran akan pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan, ada pun tema hari air kali ini yaitu ‘Valuing Water atau menghargai air’.

Inisiatif peringatan ini di umumkan untuk pertama kalinya pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Dan satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 22 Maret 1993 peringatan Hari Air Sedunia baru lah diadakan untuk pertama kali.

Namun dalam pertemuan itu, diputuskan Hari Air Sedunia mulai diperingati pada 22 Maret 1993, akan tetapi pada waktu itu belum ada tema khusus yang ditentukan, baru lah pada tahun berikutnya yakni tahun 1994 tema peringatan hari air menggunakan sebuah tema “Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggng Jawab Setiap Orang)”

Baca Juga :  Persib Fokus Latihan Untuk Hadapi Persija

Sejak saat itu, peringatan hari air memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya seperti tahun 1995: Water and Woman (Air dan Perempuan), 1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan), 1997: The World’s Water: is There Enough ? (Air Dunia: Apakah Cukup?), dst.

Dan salah satu upaya untuk menghargai keberadaan air yang menjadi sumber daya alam yang begiru vilat untuk keberlangsungan hidup manunisa. Kita bisa berangkat dari hal yang sangat sederhana.

1. Mengurangi penggunaan air

Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat seperti mandi yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi atau memakainya atau juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan. Ini sangat perlu diperhatiakn, karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat megurangi jumlah ar dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi serta menjadi salah satu dampak kekeringan.

Baca Juga :  Pipa PLTM di Bungbulang Jebol Akibat Pergesaran Tanah

2. Membuang sampah pada tempatnya

Seperti halnya menjadi penyebab salah satu bencana banjir dan terjadinya pencemaran air adalah sampah yang ada dimana-mana. Dengan sampah tersebut, maka airpun akan sangat mudah tercemar dan kotor serta dapat menyumbat aliran sungai dan selokan, sehingga dapat merusak kelangsungan hidup manusia dan ruang publik untuk kehidupan dan air akan susah untuk dikonsumsi seperti biasanya.

3.Menjaga lingkungan

Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan mudah tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar dan kotor srta aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai, diselokan, maupun dijalanan sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab dapat mencemari air dan mempengaruhi kebersihan air sebelumnya.
Itu lah beberpa upaya untuk menghormati keberadaan air.

Berita Terkait

Atychiphobia, Takut Gagal berlebihan, Berikut Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Kabar Baik, Hasil Studi, Berikut Kegiatan Mencegah Risiko Diabetes
Inilah 6 Manfaat Daun Jambu Biji yang Wajib Diketahui Untuk Kesehatan
Berikut 7 Manfaat Berenang, Salahsatunya Bagus Untuk Kesehatan Jantung
Hari Tanpa Tembakau sedunia, WHO Desak Pemerintah Hentikan Subsidi Pertanian Tembakau
Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding
7 Langkah Cara Mencintai Diri Sendiri, Saat Rasa Percaya Diri Anda Rendah
5 Terapi Strategi Kesehatan Mental Asia
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Minggu, 19 November 2023 - 05:20 WIB

IPNU Jabar Siap Awasi Pemilu 2024

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB