Tasikmalaya – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Deputi Bidang Pengembangan Pemuda bekerjasama dengan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan seminar Pendidikan Kepemimpnan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) bertempat di aula MUI Kab. Tasikmalaya, (23/12/2019).
Asisten Departemen Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan, Abdul Rofur, S.Ikom, M.Si mengatakan, dalam menghadapi zaman sekarang pemuda harus memiliki multitalenta.
“Saya teringat kepada pesan Bung Karno bahwa berikan beliau 10 orang pemuda maka dunia ini akan beliau goncangkan. Goncangkan dunia disini adalah seorang pemuda yang memiliki multitalenta dalam menghadapi tantangan zaman yang serba canggih salah satunya dengan memperkecil angka perceraian dalam rumah tangga,” katanya.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber seperti, Dr. H. Acep Zoni, SM, M.Ag yang menyampaikan tentang hukum perkawinan, materi perlindungan anak dan pengasuhan berkualitas dibawakan oleh Dra. Maria Ulfah Anshor. M,Si (Komisioner Komnas Perempuan RI) dan di moderatori oleh Husni Mubarok dan Nadia Ulfah.
Ketua PC IPPNU Kab. Tasikmalaya, Nadia Ulfah menyampaikan, kegiatan ini sangat berdampak positif bagi pemuda terutama dalam memahami tentang pernikahan.
“Kegiatan ini berdampak positif bagi kaum muda khususnya pelajar IPNU-IPPNU yang usianya masuk tahap remaja menuju dewasa untuk lebih matang lagi dalam pemahaman diri pra nikah. Sehingga, dengan demikian nikah tidak lagi dianggap hal sepele (hanya mengikuti nafsu) perlu adanya literasi kepemimpinan rumah tangga terlebih dahulu untuk bekal rumah tangga yang sejahtera. Oleh karena itu, kegiatan seminar ini menjawab problematika tersebut,” jelasnya.
Senada dengan Nadia, Ketua PC IPNU Kab. Tasikmalaya Husni Mubarok berharap, dengan adanya kegiatan ini setidaknya anak muda sedikit lebih terbuka.
“Kami di IPNU selalu menekankan peran anak muda yang menjadi harapan dan tumpuan masa depan. Masa depan disini salah satunya dengan membina generasi mendatang seperti membina keluarga, anak dan masyarakat. Ketika mengurus keluarga dipastikan tidak cukup dengan kapasitas seadanya dan terkesan dipaksakan. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan wawasan baru dari sosok pemuda yang siap mengarungi lautan cinta dengan bahtera rumah tangga,” terangnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai perwakilan seperti BEM/DEMA IAIC, IAILM Suryalaya, STAI, STIA, UNSIL, STAINU, STTC, STIE, STAI-MU, PMII, HMI, IPM, KMRT ITP, dan perwakilan setiap pondok pesantren. (Anbiyani/red)