Tasikmalaya – Longsor cukup luas terjadi di area Kawah Gunung Galunggung, warga takut jika longsor akibat aktivitas vulkanik, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (13/03/2023).
Jika cuaca cerah, dampak longsoran itu terlihat jelas dari kawasan Kota Tasikmalaya. Beberapa warga menjadi khawatir jika longsoran itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik gunung api tersebut.
“Takutnya ada apa-apa, karena longsorannya semakin besar,” kata Yusep Holis (46) warga Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya dikutip dari detik.com Selasa (14/03/2023).
“Takutnya ada apa-apa, karena longsorannya semakin besar,” kata Yusep Holis (46) warga Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
Disisi lain, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung, Gradita Trihadi menegaskan kejadian longsor di dinding kawah Gunung Galunggung tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik Galunggung.
“Ya itu ada longsor di dinding kawah, kejadiannya Minggu dinihari kemarin. Tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik,” kata Gradita.
Menurutnya longsor area kawah Galunggung itu diduga disebabkan oleh kondisi tanah yang labil.
“Bukan dipicu oleh aktivitas vulkanik, longsor itu akibat tanah labil, curah hujan tinggi. Apalagi di titik itu merupakan jalur air yang berasal dari kawah Purba Galunggung,” ungkapnya.
Pos pengamatan yang berada di bawah Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menegaskan jika aktivitas vulkanik Galunggung saat ini berada pada status Level 1 Normal.
“Warga tak perlu panik, Galunggung masih di Level 1 Normal,” tegasnya.
Atas kejadian longsor itu, pihak pos pengamatan menegaskan kepada para wisatawan untuk tidak dulu turun ke area kawah Galunggung, karena saat musim penghujan seperti sekarang ini rawan longsor.
“Sejak dulu kami telah mengeluarkan larangan agar wisatawan tidak turun ke kawah demi keselamatan, karena berbahaya, termasuk salah satunya berkaitan dengan potensi longsor,” tegas Gradita.