Forum Kebangsaan Bogor Raya Tanggapi Surat Pelarangan Bupati Bogor untuk Ahmadiyah

- Penulis

Minggu, 9 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor – Forum Kebangsaan Bogor Raya (FKBR) mendesak pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak mengeluarkan surat edaran yang dapat menyebabkan intoleransi serta tidak melakukan pembiaran terhadap berbagai tindakan intoleransi yang terjadi.

Sebelumnya Bupati Bogor, Ade Yasin mengeluarkan surat pemberitahuan terkait pelarangan kegiatan Jamaah Ahmadiyah di wilayah Bogor, surat tersebut dikeluarkan pada tanggal 27 Januari 2020.

Ketua Forum Kebangsaan Bogor Raya, Kyai Ahmad Suhadi, menilai warga Bogor saat ini baik-baik saja, khususnya di Kecamatan Kemang.

“Masyarakat disini (kecamatan Kemang) hidup rukun dan saling menghargai dalam perbedaan, baik kepada yang beda agama dan beda keyakinan,” ujar Kiayi Suhadi, Minggu, (9/2/2020)

Kyai Suhadi menjelaskan, saat ini masyarakat Kemang dan Bogor pada umumnya sangat inklusif, mereka tidak mempedulikan lagi isu-isu agama yang dapat menyebabkan benturan.

“Umumnya masyarakat Kemang ingin lebih kepada aksi nyata untuk membangun kehidupan yang lebih baik, karena kesejahteraan dan kerukunan itu yang diharapkan oleh masyarakat untuk kemajuan bangsa,” jelasnya

Menanggapi keberadaan Ahmadiyah di wilayah Bogor Utara, Kyai Suhada menyampaikan, Ahmadiyah dengan masyarakat sekitar hidup rukun saling berdampingan.

“Bahkan keberadaan Ahmadiyah yang ada di Bogor Utara, khususnya Kemang, hidup rukun dengan warga sekitar. Mereka bisa saling berdampingan,” tegasnya.

Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Ibtida, Ustadz Miftahudin dalam menyikapi keberadaan Ahmadiyah. Dia menganggap Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang dikeluarkan pemerintah sudah cukup menjadi acuan untuk menjaga ketertiban.

Baca Juga :  Perkuat Kebhinnekaan Dengan Live in Lintas Iman

“Sebenarnya dengan SKB 3 Menteri sudah cukup untuk memberikan ketertiban bagi kedua belah pihak antara pihak Ahmadiyah dan masyarakat yang bukan Ahmadiyah,” tutur Ustadz Miftah.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdhlatul Ulama (NU) Kecamatan Kemang ini menyatakan bahwa bagi tokoh agama yang notabene sebagai pengayom masyarakat sebaiknya harus lebih fokus pada pembinaan kepada jamaahnya tanpa harus memprovokasi kebencian kepada pihak lain.

“Kondisi saat ini masih banyak problem tekait keumatan, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, bahkan rasa aman. Sudahlah masyarakat jangan dibentur-benturkan dalam pusaran konflik kepentingan. Agama sebagai spirit moral dan sumber peradaban jangan dijadikan kendaraan untuk mencari popularitas dan kepentingan politik. Memang tidak ada cara lain untuk berkompetisi secara fair dan lebih produktif?,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Kemang, Asep Mulyadi dan Ketua Aliansi Ormas Kecamatan Kemang menegaskan bahwa SKB 3 Menteri bukan alat pemerintah untuk mengintervensi keyakinan seseorang.

“SKB 3 Menteri bukanlah intervensi atau larangan dari pemerintah terhadap keyakinan seseorang, melainkan upaya pemerintah untuk menjaga dan memupuk ketentraman beragama dan ketertiban kehidupan bermasyarakat diatur oleh undang-undang, makanya saya menghimbau bsemua elemen masyarakat harus mempelajari isi dari SKB tsb,” ujar Asep.

Baca Juga :  Dibawah Guyuran Hujan, Ratusan Orang Membersihkan Lapangan Sempur

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ciseeng, Ustadz Gozawi menyoroti persoalan di kabupaten Bogor aman-aman saja, masyarakat sudah cerdas, tidak akan mau diprovokasi.

“Insya Allah kita akan terus pertahankan hidup rukun aman damai antar sesama. Dan khusus mengenai deradikalisasi adalah masalah kita bersama, tidak bisa hanya diselesaikan oleh NU saja harus semua bergerak,” ungkapnya.

Selama kelompok-kelompok yang tidak merongrong NKRI dan merawat semboyan Bhineka Tunggal Ika maka selayaknya kita harus bersatu dan menjaga ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathoniyah.

Menurutnya, GP Ansor berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam melawan segala paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebhinnekaan.

“Kami semua akan mendukung penuh Pemerintah dan Aparatur Negara dalam melawan segala bentuk paham takfiri, intoleran, radikalisme dan terorisme,” tegasnya.

Aktivis Gereja asal Kecamatan Kemang, Dominik M. Tuba, menyatakan bahwa suasana Kemang saat ini damai dan tentram. Karakter masyarakat Kemang tidak mudah terprovokasi.

“Pada umumnya, karakter masyarakat Kemang tidak mudah teprovokasi sebab kita ingin hidup damai dan cinta keragaman,” ungkap Dominik.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:10 WIB

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB