Filosofi Pangsi Dibalik Tampilanya yang Elegan

- Penulis

Kamis, 16 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seniman sunda mengenakan pakaian adat sunda pangsi-Sahrul Umam/Gentrapriangan

i

Seniman sunda mengenakan pakaian adat sunda pangsi-Sahrul Umam/Gentrapriangan

Gentra– Pangsi sebagai pakaian adat sunda belakangnya menjadi sebuah pakaian populer. Penggunaannya kini telah menjadi kebiasaan wajib para pegawai di Instansi pemerintahan. Hal tersebut merupakan dampak dari kebijakan pemerintah Jawa Barat. Namun, ternyata tidak hanya tampilannya yang elegan, pangsi mengandung filosofi yang mendalam.

Penggunaan pangsi sebagai pakaian adat tidak ada yang tahu secara pasti. Karena tidak ada catatan sejarah tertulis dalam manuskrip. Namun, perkirakan pakaian ini berasal pada zaman kerajaan Sunda pada abad ke-14. Pangsi awlnya pakaian para bangsawan sebagai simbol kekuasaan dan status sosial. Selain itu juga sebagai pakaian untuk para penari dan penyanyi ketoprak (seni tradisional Jawa Barat) pada abad ke-19. Pada masa itu, pangsi menjadi bagian dari pakaian tradisional.

Baca Juga :  Stereotip Orang Sunda Terlalu Santai, Kenali Karakternya Dulu

Berikut adalah beberapa filosofi yang terkandung dalam pangsi pakaian adat Sunda

Simbol Kedamaian dan Kesetiaan

Pangsi melambangkan perdamaian dan kesetiaan. Hal ini mengacu pada kebiasaan masyarakat Sunda yang hidup rukun dan damai dengan sesama, serta menjunjung tinggi nilai kesetiaan pada pasangan hidup.

Simbol Kebersamaan

Pangsi juga melambangkan kebersamaan. Karena keluarga atau teman dekat memakainya dalam acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, atau selamatan. Dengan mengenakan pangsi bersama, mereka merasa terikat dalam sebuah ikatan persaudaraan dan kebersamaan.

Baca Juga :  Hari Peduli Autisme, Jejak Sejarah dan Tema di Tahun 2023
Simbol Kekuatan dan Ketangguhan

Pangsi juga melambangkan kekuatan dan ketangguhan, karena bahan kain yang digunakan untuk membuat pangsi adalah kain yang kuat dan tahan lama. Hal ini menggambarkan sifat tangguh dan kuat yang dimiliki oleh masyarakat Sunda dalam menghadapi segala tantangan.

Dalam keseluruhan, pangsi pakaian adat Sunda memiliki makna filosofis yang dalam dan melambangkan nilai-nilai luhur yang dipegang oleh masyarakat Sunda, seperti perdamaian, kebersamaan, keindahan, kekuatan, dan ketangguhan.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Berita ini 653 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Minggu, 31 Desember 2023 - 19:54 WIB

Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun

Senin, 19 Juni 2023 - 13:01 WIB

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah

Minggu, 28 Mei 2023 - 17:49 WIB

4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB