Sumedang – Kuda Renggong merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menurut sejarahnya, Kuda Renggong berawal muncul pada abad ke-19.
Kuda Renggong sering menggabungkan antara tari-tarian rakyat dan seni beladiri, sehingga gerakannya juga mencakup gerakan bela diri.
Kuda Renggong biasanya ditarikan di atas kuda yang dilengkapi dengan bunyi-bunyian rampak kendang dan hiasan yang indah.
Pada awalnya Kuda renggong hanya ditampilkan pada acara-acara adat dan upacara keagamaan, namun kemudian menjadi populer dan sering ditampilkan dalam acara-acara hiburan.
Pada masa penjajahan Belanda, tarian ini sempat dilarang karena dianggap mengandung unsur-unsur erotis.
Namun, Kuda Renggong tetap bertahan dan berkembang di masyarakat, terutama di Jawa Barat.
Meskipun Demikian, Ada beberapa faktor yang membuat Kuda Ronggeng menjadi kurang diminati atau jarang dipertontonkan di beberapa tempat. Ini Penjelasannya :
1. Berkurangnya minat generasi muda untuk belajar dan mempertahankan seni Kuda Renggong, sehingga jumlah penari dan pemusik Kuda Renggong semakin berkurang.
2. Adanya tekanan budaya dari luar yang menyebabkan beberapa kelompok masyarakat merasa ragu atau malu untuk menampilkan Kuda Ronggeng karena dianggap kurang sesuai dengan budaya modern.
3. Biaya produksi yang semakin tinggi, karena perlengkapan dan alat musik tradisional semakin sulit dan mahal didapatkan.
4. Adanya persaingan dari seni pertunjukan modern seperti musik dan tari modern, yang lebih populer dan mudah diterima oleh khalayak.
Namun, beberapa kelompok seni tradisional masih berusaha mempertahankan dan mengembangkan seni Kuda Ronggeng agar tetap eksis dan diminati oleh masyarakat
Saat ini, tarian Kuda Ronggeng sering ditampilkan dalam acara-acara seni dan budaya, serta dijadikan sebagai objek wisata budaya di beberapa daerah di Jawa Barat.