Eka Supriatmaja Resmi Dilantik Menjadi Bupati Bekasi

- Penulis

Kamis, 13 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas nama Presiden Republik Indonesia melantik Eka Supriatmaja sebagai Bupati Bekasi Sisa Masa Jabatan 2017-2022. Pelantikan berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Rabu (12/6/19).

Pelantikan ini berdadarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor: 131.32-1192 Tahun 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bekasi Provinsi Jawa Barat atas nama Eka Supriaatmaja. Ditetapkan di Jakarta, 24 Mei 2019.

Sebelumnya Eka menjabat sebagai Wakil Bupati Bekasi mendampingi Neneng Hasanah Yasin yang berhalangan tetap. Kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku Eka diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bekasi.

Pada Maret 2019 lalu, Neneng pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Bekasi karena ingin fokus menjalani proses hukumnya. Setelah mendapatkan keputusan berkekuatan hukum tetap atau inkrah dari pengadilan pada 29 Mei 2019 lalu, sesuai aturan yang berlaku Eka pun harus dilantik menjadi Bupati Bekasi definitif.

Dalam amanatnya, Emil — sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan kepada Eka, bahwa pelantikan tersebut sudah menjadi garis tangan dan takdir Allah SWT. Emil pun menilai jabatan Bupati ini adalah ujian bukan rezeki bagi Eka.

“Ini adalah ujian bukan rezeki. Karena tidak semua lulus dalam ujian,” tutur Emil.

“Jadi, saya doakan Bapak (Eka Supriatmaja) selamat dunia akhirat, khusnul hotimah, dan lulus ujian dari Allah dalam menerima kekuasaan,” doanya.

Emil juga mengingatkan Eka agar bisa menjalani jabatannya ini melalui tiga nilai, yaitu integritas, melayani dengan hati, dan profesional. Tiga nilai ini menjadi syarat agar lulus dalam ujian mengemban amanah jabatan kekuasaan.

“Kenapa (jabatan) ujian? Karena harus dilalui dengan kehati-hatian dan tidak semuanya lulus,” ujar Emil.

Baca Juga :  Ratna Ingin Mengenalkan Wisata dengan Menjadi Mojang Kabupaten Garut

“Syaratnya agar lulus ujian, jaga benteng integritas. Jangan sampai kejadian lagi (kasus korupsi), karena Bekasi ini proyeknya banyak, industrinya banyak, pasti godaan dari pihak ketiga banyak,” pesannya.

Terkait nilai melayani dengan hati, Emil meminta agar masalah pelayanan publik bisa menjadi perhatian terutama terkait infrastruktur jalan dan pengangguran yang masih tinggi di Kabupaten Bekasi. Padahal Kabupaten Bekasi merupakan daerah dimana banyak berdiri kawasan indusri.

“Ketiganya masalah profesionalisme harus ditingkatkan. Karena nanti yang namanya 4.0 itu justru di Bekasi ‘panggungnya’. Karena industri kebanyakan ngumpul di sana (Bekasi),” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Emil juga mengingatkan agar dalam pemilihan Wakil Bupati mengedepankan musyawarah mufakat, sesuai dengan sila keempat Pancasila.

“Masalah wakil bupati silakan musyawarahkan, jangan bertengkar dan kita tunjukkan sila keempat (Pancasila). Musyawarah mufakat itu harus jadi suatu pegangan dalam memutuskan masalah politik dan kekuasaan,” kata Emil.

Sementara itu, Bupati Bekasi Eka Supriatmaja mengatakan bahwa pemerintahannya akan fokus terhadap masalah kebutuhan dasar warga. Di antaranya masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, termasuk ketenagakerjaan dan ekonomi kreatif.

“Kita akan fokus dalam beberapa hal. Masalah kebutuhan dasar, yaitu pendidikan, kesehatan, tadi juga terkait dengan ketenagakerjaan. Terus untuk selanjutnya ekonomi kreatif, termasuk infrastruktur,” ujar Eka usai acara pelantikan.

Terkait pendidikan, Eka mengaku bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Pemdaprov Jawa Barat agar peserta didik untuk jenjang pendidikan SMA/sederajat dapat digratiskan. Selain itu, akan ada upaya juga untuk membangun dan memperbaiki beberapa gedung sekolah.

“Pendidikan, kita rencananya bagaimana agar SMA/sederajat kita upayakan ke depan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi (Jawa Barat) untuk bagaimana menggratiskan,” katanya.

Eko juga berkomitmen agar pelayanan publik bisa dilakukan secara maksimal, sehingga akan ada dalam pengawasannya langsung. “Pelayanan kepada masyarakat khususnya pelayanan publik juga menjadi prioritas, fokus saya saat ini. Kita ingin semuanya dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat harus maksimal dan saya akan terjun langsung untuk mengontronya,” akunya.

Baca Juga :  Jabar Soccer Championship Berlangsung Sukses di Garut

Pengangguran Jadi Perhatian

GUBERNUR Ridwan Kamil menyatakan kesedihannya banyak warga lokal di Bekasi yang menjadi pengangguran. Namun, di sisi lain banyak kawasan industri yang berdiri di sana.

“Saya tidak mau dan sedih kalau dengar warga Bekasi sendiri merasa jadi tamu. Yang bekerja banyak dari provinsi lain, kebanyakan warga lokal hanya di level ujung,” kata Emil saat ditemui pada kesempatan yang sama.

Untuk itu, Emil berkomitmen akan memprioritaskan warga lokal untuk bekerja di industri-industri yang ada di Bekasi. Syaratnya, Emil akan membuat kebijakan agar setiap industri di Bekasi membuat teaching factory dimana para muridnya merupakan warga lokal.

“Kita bikin kebijakan memprioritaskan warga lokal, itu boleh. Kedua, mewajibkan pabrik pabrik itu bikin sekolah namanya teaching factory. Tapi yang menjadi murid di sana warga lokal, lulus di sana skill-nya meningkat, sesuai kebutuhan, sehingga bisa disalurkan,” tukasnya.

Sementara Bupati Eka mengaku untuk mengurangi pengangguran di daerahnya, Pemkab Bekasi akan menggelar berbagai pelatihan kerja. Selain itu, Eka akan menerapkan aturan yang mewajibkan industri untuk menerima warga lokal sebanyak 30 persen dari kebutuhan tenaga kerjanya.

“Ada regulasi juga di kita (Pemkab Bekasi), bahwa ada kewajiban bagi pengusaha terkait dengan izin juga nanti untuk berpartisipasi 30 persen bisa menerima tenaga lokal. Kalau memang (tenaga kerja lokal) belum mampu nanti diharapakan bisa dilatih biar mampu,” tukasnya. (hjb/rls/red)

Berita Terkait

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024
Laga Klasik Liga 1 2023/2024, Persib Keluar Sebagai Pemenang
Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut
Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan
Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi
Pengelola Media Berkumpul di Yogyakarta, Bahas Solusi Bisnis Media Masa Depan
Tabulasi Hilang, Bawaslu RI; Ini Jelas Masalah
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:10 WIB

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:55 WIB

Laga Klasik Liga 1 2023/2024, Persib Keluar Sebagai Pemenang

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:42 WIB

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Maret 2024 - 13:51 WIB

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Sabtu, 9 Maret 2024 - 18:57 WIB

Pengelola Media Berkumpul di Yogyakarta, Bahas Solusi Bisnis Media Masa Depan

Jumat, 8 Maret 2024 - 22:18 WIB

Tabulasi Hilang, Bawaslu RI; Ini Jelas Masalah

Jumat, 8 Maret 2024 - 22:04 WIB

Bobotoh Tidak boleh Hadir di Stadion Saat Duel Klasik

Berita Terbaru

Ilustrasi Mesjid

Berita

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Minggu, 10 Mar 2024 - 20:10 WIB

Berita

Laga Klasik Liga 1 2023/2024, Persib Keluar Sebagai Pemenang

Minggu, 10 Mar 2024 - 15:55 WIB

bencana longsor
(Foto: Istimewa)

Berita

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Mar 2024 - 15:42 WIB

Anggota Tim Satgas Pangan mengecek harga kebutuhan pokok di salah satu pasar di wilayah Jabodetabek, Senin (10/4/2023). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

Berita

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Minggu, 10 Mar 2024 - 13:51 WIB