Disperindag Garut Telesuri Penyebab Hargai Cabai Yang Naik

- Penulis

Kamis, 30 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut – Harga jenis cabai yang dijual di beberapa Pasar di Garut mengalami kenaikan, salah satunya di Pasar Induk Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat, melonjak naik dari harga biasanya.

Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut akan menelusuri penyebab kenaikan harga cabai di sejumlah pasar. Salah satunya di Pasar Induk Guntur.

“Kami mendapatkan laporan stok cabai sudah melebihi dari cukup, tapi heran harga masih tinggi,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Garut Nia Gania, Rabu (29/1).

Ia menjelaskan, persoalan itu sudah dilaporkan ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Garut untuk mencari tahu penyebab kenaikan kebutuhan pangan, termasuk cabai di pasaran.

Baca Juga :  Akibat Cuaca Buruk Dan Pasokan Kurang, Harga Cabai Di Pasar Guntur Garut Naik

Harga cabai di pasaran seperti cabai merah pernah mencapai Rp80 ribu sampai Rp90 ribu per kilogram dari kisaran harga normal Rp30 ribuan per kilogram.

“Kami sudah menugaskan bidang perdagangan untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan sehingga harga cabai merah masih tinggi di pasaran,” ujar Nia.

Ia mengunkapkan, bahwa kenaikan suatu barang termasuk cabai sebagai jenis bahan pangan biasanya akan terjadi kenaikan apabila pasokan kurang atau tidak memenuhi kebutuhan pasaran sehingga harga akan naik.

Namun anehnya saat ini, lanjut dia, berbagai jenis cabai di pasaran sudah cukup melimpah, bahkan lebih cukup dari kebutuhan masyarakat sehingga seharusnya harga bisa turun atau normal.

“Kenaikan cabai itu biasanya dipicu keterlambatan dan minimnya stok barang, tapi ini tidak terjadi dikeduanya, tapi harga tetap saja tinggi,” katanya.

Ia berharap, tim gabungan dari Disperindag dan TPID dapat secepatnya mengetahui penyebab kenaikan harga cabai dan barang lainnya di pasaran agar masyarakat bisa kembali membeli kebutuhan pangan dengan harga normal.

“Mudah-mudahan segera diketahui pemicu kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasaran,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:10 WIB

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB