Gentrapriangan- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat (Jabar) menilai adanya penurunan tingkat pengangguran di Jabar. Hal ini menandakan terjadinya kebangkitan pasca pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah dengan adanya penurunan tersebut, ini artinya ekonomi di kita ada kebangkitan dan tumbuh lagi dari bencana COVID-19. Itu artinya seluruh langkah pembangunan dalam konteks ekonomi khususnya. Itu menunjukkan tanda kebangkitan itu kabar menggembirakan,” kata Kepala Disnakertrans Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan di Bandung, Senin(6/11/23).
Pasca-COVID-19, kata Teppy, sektor jasa dan padat karya adalah sektor terbesar penyerap tenaga kerja di Jabar.
“Jadi jasa seperti hotel, restoran, kemudian padat karya seperti pabrik-pabrik besar yang mulai beroperasi pasca COVID-19 yang memang terdampak,” ujarnya.
Meski mengalami penurunan, terkait dengan pengangguran yang masih ada, Teppy mengatakan pihaknya melakukan berbagai langkah untuk menanggulanginya, pertama menyiapkan tenaga kerja agar bisa terserap pada lapangan kerja. Baik dengan melalui balai latihan kerja (BLK) dari dinas, atau dengan menggandeng lembaga-lembaga persiapan kerja swasta.
“Kita mulai dari tingkat SMK, karena dugaan kami adanya lapangan kerja tapi juga adanya pengangguran berarti belum link and match. Jadi kami penetrasinya langsung ke pendidikannya,” katanya.
Pihaknya juga membuka ruang untuk penyaluran tenaga kerja ke luar negeri, di mana katanyha saat ini sudah ada permohonan dari Jepang, Korea, bahkan Jerman yang memang tengah membutuhkan tenaga kerja.
“Dan kami menghindari pengiriman pekerja domestik tidak lagi ke arah pekerja rumah tangga namun profesional. Karena selain itu yang rentan juga saat ini tengah moratorium khususnya untuk daerah Timur Tengah. Jadi kami siapkan calon pekerja migrannya,” ujarnya.
“Selain itu, kami juga memaksimalkan layanan Sijuara yang merupakan tempat bertemunya pencari kerja dengan penyedia kerja seperti job fair, atau bursa kerja,” katanya.
Data BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja Jawa Barat per Agustus 2023, adalah sebesar 7,44 persen dari penduduk angkatan kerja yaitu 25,39 juta orang.