Garut – Universitas Garut (UNIGA) menggelar Prosesi Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana dan Diploma Angkatan ke-XXIX Gelombang 1 tahun akademik 2020/2021 yang diikuti sebanyak 604 Mahasiswa, pada Sabtu, (28/11/2020).
Kegiatan Wisuda ini akan dilaksanakan secara tatap muka di Halaman Kampus Utama Universitas Garut Jl. Samarang No. 52A Tarogong Kaler Kab. Garut.
Ketua Pelaksana Wisuda Dr. Ijudin, M.Ag prosesi mengatakan, wisuda akan menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai rekomandasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut.
“Sesuai tata tertib, wisudawan hadir di kampus UNIGA wajib memakai masker serta face shield. Sebelum memasuki area kampus, calon wisudawan wajib mencuci tangan dan cek suhu tubuh. Dalam wisuda kali ini, orang tua atau keluarga tidak diperkenankan masuk ke area kampus. Bahkan, keluarga yang mengantar langsung meninggalkan gedung setelah calon wisudawan sampai lokasi dan mereka bisa menjemput wisudawan setelah prosesi wisuda selesai,” katanya.
“Wisuda kali ini akan dibagi 2 (dua) sesi, sesi pertama akan dilangsungkan pada pukul 08.00 sampai dengan 10.00 peserta yang akan mengikuti prosesi sesi pertama sebanyak 229 sedangkan di sesi kedua sebanyak 375 peserta akan dilaksanakan mulai pukul 13.00 s.d 14.30,” tambahnya.
Sementara itu Rektor Universitas Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M. Eng mengungkapkan, wisuda yang akan dilaksanakan menyesuaikan dengan kondisi saat ini yang akan dilaksanakan dengan menerapkan adaptasi kebiasan baru sebagai upaya pencegaan Covid-19 serta mengikuti protokol kesehatan yang cukup ketat.
“Jadi mohon pengertian dari semua pihak terutama peserta wisudawan semua dilakukan agar proses wisuda kali ini benar-benar kondusif bisa terbebas dari virus covid-19, “dalam pelaksanaan nanti mohon maaf kami tidak mengundang banyak tamu yang hadir sebagai upaya mencegah kerumunan masa yang berpotensi terjadinya pelanggaran Prokes Covid 19, bahkan kami hanya memperbolehkan peserta wisuda tanpa pendamping orang tuan dan lain-lain,” ungkapnya.
Dalam prosesi wisuda kali ini pihaknya mengundang pembicara dari luar yaitu yang akan menyampaikan orasi ilmiah terkait pencegahan korupsi di tengan pandemi covid-19, tema ini sengaja disampaikan dikarenakan covid-19 sudah berdampak ke segala bidang kehidupan termasuk tata kelola pemerintah.
Dalam kondisi darurat dimungkinkan pemerintah melakukan diskresi dimana hal tersebut harus kita kawal dengan saling mengingatkan agar dalam kebijakan tersebut tidak menciptakan peluang pihak-pihak tertentu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.