Tasikmalaya – Unjuk rasa dilakukan oleh masa aksi mengatasnamakan Gerakan Laskar Santri Salafy Tasikmalaya (GELAS) menuntut Rizieq Shihab segera dibebaskan bertempat di Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya berujung rusuh, Senin, (12/07/2021).
Kejadian tersebut lantas mengundang respons berbagai pihak salah satunya Forum Bhineka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya.
Ketua FBTI Tasikmalaya Asep Rizal Asyari berharap, aparat penegak hukum segera menangkap aktor kerusuhan dalam aksi di depan kantor kejaksaan tersebut.
“Kami berharap aparat keamanan agar mengungkap siapa dalang atau aktor-aktor intelektual di balik kerusuhan tersebut, Harus diusut secara tuntas, agar kedepan tidak terjadi lagi hal seperti ini ” Kata Asep dalam keterangan tertulisnya, Senin, (12/07/2021).
Asep menyoroti pelibatan anak-anak dalam aksi tersebut, dari 31 orang ada sekitar 18 orang yang masih berusia anak-anak.
“Saya yakin mereka para anak-anak tidak tahu apa-apa, mereka para anak-anak harus di selamatkan, oleh karena itu harus dicari provokatornya,” tegas Asep.
Forum Bhineka Tunggal Ika Tasikmalaya menyayangkan, aksi unjuk rasa ini digelar di tengah pandemi Covid dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat apalagi sampai berujung kerusuhan
“Sangat disayangkan upaya penyampaikan aspirasi ini dilakukan di tengah upaya pemeringah mengatasi pandemi Covid-19 dengan diberlakukannya PPKM Darurat. Langkah yang lain kan bisa dilakukan kalau misalnya ada langkah konstitusi dengan cara seperti apa itu semua bisa diatur, ada banyak cara yang bisa kita lakukan secara terhormat elegan dan beretika, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar, penyampaian aspirasi itu di lindungi oleh Undang undang, jadi kita semua punya hak, tapi jangan sampai di cederai dengan sikap yang mengedepankan kekerasan, karena itu bukan solusi, kekerasan melahirkan kekerasan yang lainnya,” ujarnya
Masa aksi melakukan pengerusakan sejumlah fasilitas seperti kendaraan milik Polres Tasikmalaya.