Curug Candung, Mitos Poligami di Kabupaten Tasikmalaya

- Penulis

Sabtu, 18 Juli 2020 - 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tasikmalaya – Berbicara mengenai potensi alam, Jawa Barat memiliki banyak potensi alam yang layak dijadikan taman wisata alam, salah satunya yaitu Curug Candung. Bagi anda yang hobi naik gunung, bersepeda atau berwisata di alam terbuka, tak ada salahnya saat New Normal yang tengah berlangsung ini anda mencoba sensasi berwisata ke Curug Candung yang berada di kawasan hutan konservasi Garut–Tasikmalaya, Jawa Barat.

Curug candung ini beralamat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Kawasan ini berada di hutan perbatasan dua kabupaten yaitu Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Dalam istilah kamus Sunda – Indonesia Kata Candung memiliki arti “Mendua” atau memiliki istri dua. Lokasi wisata ini memiliki suasana dan nuansa alam yang sejuk yang layak untuk dikunjungi.

Kondisi itu semakin eksotik, dengan hadirnya deretan hutan pinus, yang menjadi pagar hidup kawasan curug, sehingga mampu memberikan kesejukan bagi siapa pun yang bertandang ke kawasan wisata baru tersebut.

Menurut Pengelola Wisata Curug Candung, Alit Kustiawan mengatakan, tempat ini masih terbilang baru, karena sampai saat ini masih dalam proses pembangunan dan belum secara resmi dibuka, namun pengunjung sudah banyak yang datang.

“Curug Candung ini termasuk wisata yang baru di buka dan sedang dalam tahap pembangunan, meskipun masih proses pembangunan dan belum resmi di buka, tapi sudah banyak pengunjung yang datang,” kata Alit.

Baca Juga :  Jaga Lingkungan, Pemuda Desa Sukamantri Gagas Program Kampung Hiber

Sejak adanya wisata Curug Candung yang memiliki arti mendua atau memiliki dua istri, kondisi itu mampu menjadi magnet tersendiri dan juga tidak sedikit menimbulkan pertanyaan dari wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan ini.

Alit menjelaskan, nama Curug Candung sudah melegenda sejak dulu.

“Awalnya Nenek moyang saya dulu pernah bercerita, bahwa kawasan Dayeuh Manggung itu dulunya sebuah kerajaan, dan di kerajaan tersebut terdapat dua putri yang dinikahi oleh satu raja, lalu dulu dua putri yang di nikahi oleh raja itu di sumpah dan sumpahnya itu menjelama jadi air,” jelasnya.

Lantaran banyak wisatawan yang penasaran dengan sejarah atau mitos ini, pihak pengelola saat ini sedang membuat buku yang bercerita tentang sasakala curug candung.

“Untuk lebih jelasnya saat ini kami sedang membuat buku sasakala curug candung”, ujarnya.

Curug ini banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama pada hari Sabtu dan Minggu, banyak wisatawan yang datang bersama membawa keluarganya untuk beelibur dan menikmati sejuknya udara dan kesegaran.

Salah satunya wisatawan asal Bayongbong-Garut, Siti Nurjanah. Ia engatakan, tempatnya masih sejuk dan asri sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga.

Baca Juga :  Puluhan Ribu Wisatawan Kunjungi Pantai Santolo Garut

“Sebetulnya saya engga tau ada curug candung, karena ini juga di ajak oleh suami, dan ternyata disini udaranya sejuk serta airnya segar, bisa bawa anak dan ajak keluarga juga, cuman akses jalanya masih sulit mungkin karena masih proses pembangunan,” ucapnya

Akses Menuju Curug

Curug Candung ini berada diwilayah dua perbatasan yaitu Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya berada di kaki Gunung Karacak

Untuk menuju sampai ke kawasan curug pengunjung memiliki dua alternatif jalur

• Yang datang menggunakankendaraan mobil bisa menggunakan akses dari perkebunan pinus Cirorek, Cilawu.

• Sedangkan yang menggunakan kendaraan motor bisa melalui Gerbang Patrol Cilawu menuju desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang

Curug candung ini beralamat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Daya Tarik

Lokasi Curug yang berada di kawasan pegunungan dan pohon pinus tentunya memiliki banyak daya tarik seperti wisatawan dapat merasakan udara yang sejuk dan air curug yang segar serta spot foto yang banyak.

Tak jauh dari situ terdapat kedai kopi yang menyediakan berbagai jenis minuman kopi atapun non kopi, juga menyediakan kudapan khas pedesaan seperti Singkong dan Ubi rebus serta Nasi Liwet

Berita Terkait

Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik
Ribuan Umat Lintas Agama di Tasikmalaya Bersatu Bela Palestina
Upaya Penyegaran Bupati Tasikmalaya Rotasi 10 Pejabat Eselon II
Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Tertibkan Ribuan APS
Musim Pancaroba Dinkes Kota Tasikmalaya Imbau Masyarakat Giatkan PSN
Bawaslu Kota Tasikmalaya Ingatkan Caleg Tak Kampanye Sebelum Waktunya
Gudang Minuman Keras Digerebek Polisi di Tasikmalaya
Berita ini 100 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 13:31 WIB

Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Senin, 20 November 2023 - 19:06 WIB

Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik

Kamis, 16 November 2023 - 17:58 WIB

Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar

Berita Terbaru

Harun Pria (kanan), Warmini (kiri) Pasangan lansia penjual kandang ayam asal kampung Cimaung Kidul, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Sosial

Pilu Pasangan Lansia Penjual Kandang Ayam

Senin, 4 Des 2023 - 17:01 WIB

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB