Garut – Bupati Garut Rudy Gunawan mengingatkan kembali terkait mitigasi bencana menjelang musim hujan dengan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Garut. Hal itu diutarakannya saat memimpin apel gabungan terbatas di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (27/9/2021).
Bupati Garut menginstruksikan kepada dinas-dinas terkait untuk mempersiapkan terkait adanya potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut karena adanya curah hujan yang meningkat.
“Saya mohon ini terutama kepada Asisten 1 dan juga jajaran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dinas teknis siagakan alat berat di workshop yang tidak boleh digunakan dan itu adalah untuk jaga-jaga bilamana ada bencana. Saya ingatkan bahwa bencana sekarang ini mungkin akan menjadi bagian yang akan dihadapi kita ke depan,” ucapnya.
Rudy menuturkan, BPBD Kabupaten Garut telah melakukan sosialisasi kepada 42 camat di Kabupaten Garut terkait mitigasi bencana. “Para camat segera panggil kepala desa ke gedung kecamatan untuk diberikan hal yang berhubungan dengan sosialisasi hidrometeorologi (yang) merupakan bencana yang akan mungkin terjadi di Garut,” ujarnya.
Rudy Gunawan menyampaikan bahwa bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut bisa berupa bencana banjir, longsor, tanah bergerak dan angin puting beliung. Ia mengimbau masyarakat bisa segera mengungsi jika terjadi bencana.
“Saya sudah melihat datanya bahwa setiap tahun ada yang meninggal karena tersambar petir, mungkin cuacanya tiba-tiba buruk, mendung atau sebagainya. Ini diingatkan bagi mereka yang sedang berwisata ke Gunung, bagi saudara-saudara kita yang berada untuk melaut. Saya mohon ini juga disosialisasikan oleh para camat, dibuat surat edaran Bupatinya, diberikan kepada camat sampai kepada tiga pilar di desa,” terangnya.
Ia berharap kepada dinas-dinas terkait agar memprioritaskan hal-hal yang berhubungan dengan kebencanaan dalam tiga bulan kedepan.
“Saya sudah minta kemarin kepada jajaran BPBD untuk membuat buku besar, buku kecil, dan buku kecil sekali dalam kebencanaan. Tingkat kabupaten, kebencanaan tingkat kecamatan, kebencanaan tingkat desa, sampai kebencanaan di tiap-tiap dusun atau di RW, ini menjadi bagian dalam rangka mitigasi bencana, supaya tidak ada korban jiwa ketika bencana terjadi,” pungkasnya. (rls/red)