Garut – Bagi masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, seni ketangkasan adu domba adalah sebuah tradisi, sekaligus budaya yang telah mendarah daging dan turun temurun di masyarakat sejak lama.
Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi terkadang kita lupa akan jati diri kebudayaan kita. Tetapi upaya melestarikan kebudayaan harus tetap di jalankan.
Salah satunya dilakukan oleh perempuan muda asal Garut, Cindy Nabila (16).
Cindy mengaku, menyukai seni ketangkasan domba Garut sejak kecil, awalnya karena sering diajak oleh orang tua ikut ke kalang.
“Seni Ketangkasan adu domba Garut ini adalah sebuah kesenian yang memang benar benar asli dari Garut dan saya menyukai seni ketangkasan domba Garut bahkan sejak kecil saat masih PAUD, Awalnya sering di ajak oleh orang tua ke kalang domba dan dari situ ada ketertarikan untuk bisa melestarikan agar kesenian ini tidak punah”, katanya saat ditemui gentrapriangan.com, Rabu(12/07/2020).
Ia melanjutkan, selama terjun mengikuti kegiatan seni ketangkasan adu domba garut memiliki berbagaia pengalaman menarik, yaitu salah satunya saat menjadi bobotoh domba di kalang dirinya pernah terjatuh.
“Pernah punya pengalaman terjatuh di kalang, karena saat itu ukuran domba lebih besar dari pada saya, jadi ga bisa menyeimbangkan sampai terjatuh”, ujarnya.
Di samping itu, Neng Hariyati ibu cindy nabila dari padepokan brinka garut menjelaskan, bahwa keluarganya sangat menyukai seni ketangkasan domba garut dan akan terus melestarikanya supaya tidak punah begitu saja.
“Saya sekeluarga sangat menyukai seni ketangkasan domba garut ini dan akan terus melestarikan supaya tidak mudah punah begitu saja ,”ujarnya
Ia mengatakan, sejak kecil ia sudah mengenalkan dan mengajak anaknya cindy nabila untuk ikut melestarikan seni ketangkasan domba garut.
“Karena kami sekeluarga sangat menyukai kesenian ini, saya juga berusaha mengenalkan kesenian ini kepada anak saya dengan cara mengajak terjun langsung, dan alhamdulilah anaknya juga ternyata menyukai kesenian ini”, jelasnya.