Tasikmalaya – Mayoritas warga di kampung Karanganyar, Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya bermata pencaharian sebagai pengrajin anyaman bambu.
Saat ini tersisa 20 orang kepala keluarga yang bertahan menjalankan usahanya secara mandiri.
“Mereka mampu memproduksi sekira 30 anyaman bambu dalam seminggu, saat ini akses pemasaran masih menjadi kendala utama, para pengrajin menjual hasil anyamannya dengan berjalan kaki di area Kecamatan Salawu-Singaparna,” kata Patriot Desa Sukarasa, Sakinah Salma Zahiroh kepada gentrapriangan.com Sabtu, (14/08/2021).
Sementara itu, Teh Wati, seorang pengrajin anyaman bambu kemudian berdiskusi dengan Patriot Desa untuk memetakan potensi dan masalah di Kampung Karanganyar.
Patriot Desa dan penggerak lokal kemudian mengadakan pertemuan bersama 22 orang pengrajin bambu, dari pertemuan itu disepakati untuk membentuk kelompok usaha pengrajin bambu, perluasan akses pasar dan peningkatan nilai jual produksi.
“Akhirnya dibentuklah kelompok usaha bernama “Barka Kreatif” sebagai wadah bagi para pengrajin bambu di Kampung Karanganyar, Desa Sukarasa,” ujar Teh Wati.
Setelah itu Patriot Desa dan Penggerak lokal melakukan penjajakan kemitraan dengan Baznas Kabupaten Tasikmalaya untuk mendapatkan dukungan alat penunjang produksi dan pelatihan.
Teh Wati bersama Patriot Desa juga melakukan riset pasar terkait komoditas anyaman bambu dan mencoba membuat inovasi produk. Targetnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas baik melalui offline maupun online. (Sakinah/Red)