Campur Tangan Politik; Penurunan Kualitas dan Prestasi Sepak Bola 

- Penulis

Kamis, 30 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemain Timnas Indonesia-Dok. PSSI

i

Pemain Timnas Indonesia-Dok. PSSI

Campur tangan politik dalam sepak bola Indonesia mengakibatkan pengelolaan sepak bola yang tidak profesional. Ujungnya adalah penurunan kualitas dan prestasi sepak bola Indonesia di level internasional.

Campur tangan politik dalam sepak bola Indonesia telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Pada beberapa kesempatan, pengurus klub sepak bola atau asosiasi sepak bola di Indonesia terlibat dalam politik dan memanfaatkan posisinya untuk kepentingan politik.

Selain itu, politik juga terkadang mempengaruhi keputusan-keputusan di dalam lapangan sepak bola. Beberapa klub sepak bola Indonesia terlibat dalam pertandingan yang keputusan hakimnya yang tidak adil karena adanya tekanan politik atau korupsi.

Perlu adanya perbaikan sistem pengelolaan sepak bola Indonesia yang lebih profesional dan independen dari campur tangan politik, agar sepak bola Indonesia dapat berkembang dan bersaing di tingkat internasional.

Campur tangan politik dalam sepak bola dapat menyebabkan penurunan kualitas dan prestasi sepak bola. Hal ini terjadi karena ketika politik terlibat dalam sepak bola, maka pengambilan keputusan di dalam organisasi sepak bola dapat dipengaruhi oleh kepentingan politik, bukan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan sepak bola itu sendiri.

Baca Juga :  Persib Fokus Latihan Untuk Hadapi Persija

Contohnya, jika dalam sebuah pertandingan sepak bola terdapat campur tangan kepentinan. Hakim pertandingan atau pengawas pertandingan mungkin akan membuat keputusan yang tidak adil. Hal itu karena adanya tekanan atau intervensi dari pihak-pihak politik yang berkepentingan.

Selain itu, campur tangan politik dalam sepak bola juga dapat mempengaruhi kebijakan pengelolaan dan pembangunan sepak bola di suatu negara.

Jika organisasi sepak bola dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki kompetensi di bidang sepak bola, maka pembuatan kebijakan pengembangan sepak bola dapat tidak efektif atau bahkan merugikan.

Dalam jangka panjang, campur tangan politik dalam sepak bola dapat berdampak negatif pada kualitas dan prestasi sepak bola di suatu negara. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga independensi dan profesionalitas pengelolaan organisasi sepak bola agar sepak bola dapat berkembang secara optimal.

Baca Juga :  Kabupaten Garut Mendapatkan Tambahan Medali lagi di Porprov Jabar XIV
Apakah politik dalam sepak bola baik ?

Politik dalam sepak bola tidak baik karena dapat merugikan perkembangan sepak bola di suatu negara. Hal tersebut dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak profesional.  Tidak berdasarkan pada kepentingan sepak bola itu sendiri, tetapi berdasarkan pada kepentingan politik atau pribadi.

Politik dalam sepak bola juga dapat mempengaruhi kualitas dan prestasi sepak bola di suatu negara. Jika pemimpin organisasi sepak bola tidak memiliki kompetensi di bidangnya, maka kebijakannya akan tidak efektif bahkan merugikan.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga independensi dan profesionalitas pengelolaan organisasi sepak bola. Tujuannya agar sepak bola dapat berkembang secara optimal.

Pihak-pihak yang terlibat dalam sepak bola, baik klub, asosiasi, maupun pemain, perlu memprioritaskan kepentingan sepak bola dan menolak campur tangan politik yang dapat merusak perkembangan sepak bola di suatu negara.

Berita Terkait

Laga Klasik Liga 1 2023/2024, Persib Keluar Sebagai Pemenang
Bobotoh Tidak boleh Hadir di Stadion Saat Duel Klasik
Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar
Polri Siapkan Ribuan Personel Amankan Piala Dunia U-17
Pelatih Timnas Brasil Puji Kesiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan
Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak
Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:55 WIB

Laga Klasik Liga 1 2023/2024, Persib Keluar Sebagai Pemenang

Jumat, 8 Maret 2024 - 22:04 WIB

Bobotoh Tidak boleh Hadir di Stadion Saat Duel Klasik

Kamis, 16 November 2023 - 17:58 WIB

Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar

Senin, 6 November 2023 - 20:46 WIB

Polri Siapkan Ribuan Personel Amankan Piala Dunia U-17

Senin, 6 November 2023 - 17:39 WIB

Pelatih Timnas Brasil Puji Kesiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Kamis, 2 November 2023 - 20:06 WIB

Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 20:48 WIB

Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak

Selasa, 25 Juli 2023 - 13:09 WIB

Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB