Garut – Massa aksi yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Organisasi Mahasiswa, dan Masyarakat Kabupaten Garut, menuntut Bupati agar memberikan solusi terkait naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi yang digelar pada hari Selasa, 6 September 2022 ini, berlangsung secara kondusif, seluruh massa aksi bisa memasuki ruangan DPRD Kabupaten Garut untuk melakukan audiensi.
Meski audinsi berlangsung alot, pada akhirnya Bupati Garut, Rudi Gunawan, menyatakan sikap untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Bahwa saya sekalu Bupati Garut, melihat bahwa kenaikan BMM ini, akan sangat memberatkan masyarakat di kabupaten Garut, sehingga kami menolak kenaikan BBM yang berdampak terhadap beban masyarakat”, ucap Rudi saat deklarasi didepan para demonstran.
Rudi juga menegaskan, bahwa dirinya akan senantiasa membantu keperluan kesehatan masyarakat Garut yang secara ekonomi terdampak akibat naiknya harga BBM.
“Sedangkan bagi warga Garut yang hari ini kesulitan karena akibat kenaikan BBM, mereka ada masyarakat yang mau berobat tetapi tidak memiliki BPJS kami akan membuat surat edaran agar segera ditangani meski BPJS belum ada”, Tegasnya.
Kemudian Ia juga menyampaikan, bagi masyarakat kurang mampu yang sakit dan memerlukan perawatan medis segera, bisa meminta bantuan kepada kepala desa setempat.
“Kepada masyarakat Garut yang hari ini tidak memiliki program BLT maupun PKH dan sakit itu boleh segera melapor kepada kepala desa dan akan segera tangani secepatnya. Boleh lapor ke kepala desa, boleh lapor ke Bhabinkamtibmas, boleh lapor ke Babinsa”, jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rudi juga menegaskan untuk berkomitmen bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Kita akan segera menyelesaikan untuk mendapatkan penyelesaian dan ini akan menjadi bagian komitmen dari Bupati Garut, DPRD, mahasiswa yang hari ini, beserta tokoh masyarakat yang hadir di gedung DPRD hari ini tanggal 7 September 2022”, tegas Rudy.