Garut – Sejumlah Pemuda asal Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut memiliki cara yang unik untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan melakukan aksi membuat poster bertuliskan berbagai curahan hati yang dilakukan di depan Kantor Kecamatan pada Jumat (23/07/2021).
Melalui aksi turun ke jalan tanpa melakukan kerumunan ini ternyata berhasil menyita perhatian dan menuai berbagai respon positif dari para pengguna media sosial terutama Instagram. Poster yang berisi curahan hati ini awalnya diposting oleh akun @garutviews yang pertama kali membagikan postingan poster dengan beragam tulisan yang mengritik juga menggelitik.
Koordinator Gerakan Pemuda Desa Bersuara, Keimal Mihsan menjelaskan yang mendasari adanya gerakan ini tentu berasal dari keresahan masyarakat di Desanya yang terdampak akibat kebijakan PPKM Darurat terutama pada sektor ekonomi.
“Adanya gerakan ini berawal dari keresahan masyarakat di Desa kami yang terdampak oleh kebijakan PPKM Darurat sehingga mereka merasa kesulitan terutama untuk bekerja atau membuka usahanya karena jam operasional yang dibatasi serta akses jalan banyak yang ditutup,” jelasnya saat dihubungi Gentrapriangan.com Senin malam (26/07/2021).
Ia lebih jauh menceritakan, bahwa dirinya bersama pemuda Desa Gunamekar berinisiatif untuk melakukan aksi yang tidak melanggar protokol kesehatan, sehingga muncul ide untuk membuat poster sebagai sarana menyampaikan aspirasi dimasa pandemi ini.
“Kami berinisiatif mencari cara agar bisa melakukan gerakan turun ke jalan tanpa perlu mengundang kerumunan, karena kami juga sangat mengerti pentingnya menjaga protokol kesehatan.Tapi di sisi lain juga kami tetap ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan muncul ide untuk membuat poster sebagai alat,” ujarnya.
Keimal menambahkan, sebelumnya ia tidak pernah mengira, aksi yang dilakukan bersama teman-temanya akan menjadi viral seperti saat ini.
“Sebelumnya saya tidak mengira akan menjadi viral seperti ini, karena gerakan ini murni berdasarkan dari keresahan kami sendiri,” ucapnya.
Disamping itu, salah satu peserta Gerakan Pemuda Desa Bersuara Rizki Saeful Hidayat mengungkapkan, bahwa dirinya ikut aksi ini karena memiliki keresahan yang sama dan berharap PPKM tidak terus diperpanjang seperti tulisan pada poster yang dibawanya.
“Saya juga memiliki keresahan yang sama dan berharap kepada agar PPKM ini tidak terus diperpanjang,” pungkasnya.