Cianjur- BPBD Kabupaten Cianjur, catat empat jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Takokak, Sukanagara dan Sukaresmi, putus akibat banjir selama satu pekan terakhir.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dindin, mengatakan untuk mengantisipasi agar warga tidak terisolir. Pihaknya melalui kecamatan dan desa meminta adanya pembangunan jembatan darurat, sambil menunggu koordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur.
“Sebagian besar jembatan permanen ambruk tersapu derasnya air sungai. Sehingga warga di tiga kecamatan berharap dapat segera membangun jembatan karena merupakan akses utama warga. terlebih lagi sebagai jalur perekonomian,” katanya kepada Antara, Minggu(02/04/23).
Aparat desa bersama warga sekitar segera pembangunan jembatan darurat di Kecamatan Takokak dan Sukanagara dan Sukaresmi. Sehingga akses warga yang sempat terisolir sudah kembali terbuka. Namun kendaraan roda empaat belum dapat melintas di jembatan darurat.
Sedangkan untuk pembangunan kembali jembatan yang putus, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Perkimtan dan PUTR Cianjur. Dua antaranya di Kecamatan Sukanagara, satu unit di Kecamatan Takokak dan satu unit di Kecamatan Sukaresmi.
“Harapan kami pembangunan kembali jembatan yang putus dapat segera berlangsung. Agar aktifitas warga di tiga kecamatan kembali normal karena selama keberadaan jembatan menjadi akses utama dan tercepat bagi warga,” katanya.
Keterangan dari Desa Simpang
Sementara Kepala Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Deden, mengatakan akibat banjir yang melanda kawasan tersebut dua hari yang lalu menyebabkan puluhan rumah dan lima hektare area sawah siap panen terendam banjir. Juga terdapat satu unit jembatan putus terbawa banjir.
“Kalau yang putus jembatan penghubung antar desa dan kecamatan, sehingga aktifitas warga sempat terisolir. Namun hari kedua setelah banjir bandang, kami bersama aparat kecamatan membangun jembatan darurat. Di mana hanya roda dua saja yang dapat melintas,” katanya.
Pihaknya berharap pembangunan kembali jembatan yang putus dapat segera berlangsung karena merupakan akses utama warga dalam beraktivitas terutama anak sekolah yang banyak melintas untuk pulang dan pergi sekolah.
“Harapan kami secepatnya dibangun karena jembatan yang putus ini merupakan akses utama penghubung beberapa desa yang setiap harinya ramai dilalui kendaraan,” katanya.