Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut
Garut – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,3 yang terjadi pukul 22.57 WIB di Kabupaten Garut guncanganya cukup mengagetkan warga, Rabu (1/2/2023)
Akinat guncangan gempa tersebut dirasakan sejumlah warga, bahkan membuat hingga berhamburan keluar rumah dari kejadian ini ratusan rumah dikabarkan mengalami rusak ringan dan sebagian berat.
Hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif berupa Sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif berupa Sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar,” kata Plt Kepala Badan Geologi M Wafid dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (2/2/2023).
Menurut peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk dari Badan Geologi, lanjut Wafid, terdapat sesar mendatar di sekitar lokasi pusat gempa bumi.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
“Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana untuk menginventarisir dampak kejadian gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis, serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut,” ujar Wafi.
Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemeriksaan kondisi daerah yang terdampak bencana gempa aktivitas Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk mengetahui tingkat potensi kerawanan gempa di daerah itu.
“Ada dari PVMBG, sekarang sedang ke lapangan untuk memeriksa terkait kondisi tanah di sana,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut dikutip Antara, Jumat (3/2/2023).
Ia menuturkan tim dari PVMBG itu akan memeriksa daerah yang menimbulkan kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 yang terjadi, Rabu (1/3) malam.
Ia berharap kehadiran tim dari PVMBG dapat diketahui kondisi daerah tersebut, untuk selanjutnya melakukan persiapan agar bisa terhindar dari bahaya bencana gempa bumi.
“Ini sebagai upaya mitigasi kebencanaan, jadi tahu kondisi di sana seperti apa,” katan Kepala Pelaksana BPBD Garut.
Laporan sementara akibat bencana gempa bumi ini telah menyebabkan 495 rumah warga rusak, terdiri dari 450 rumah di Kecamatan Pasirwangi dan 45 rumah di Kecamatan Samarang. Selain rumah ada juga delapan bangunan sekolah rusak.