Garut- Banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas ziarah kubur di hari lebaran, menjadikan berkah tersendiri bagi para penjual bunga di Kabupaten Garut, Senin (24/04/2023).
Menginjak hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat Indonesia yang melakukan tradisi ziarah kubur untuk berkunjung ke makam keluarganya dengan membawa bunga dan air dalam botol.
Penjual bunga di Garut, Dadang mengaku jika berjualan bunga paling laris pada momentum lebaran seperti saat ini.
“Paling laku itu saat lebaran, atau menjelang puasa. Dalam waktu itu biasanya banyak masyarakat yang akan melakukan ziarah kubur,” ungkap Dadang kepada Gentrapriangan, Senin (24/04/2023).
Ia menuturkan jika ia biasa berjualan bunga ini sepanjang waktu, bukan hanya berjualan saat momentum lebaran saja, biasanya Dadang berjualan di hari-hari biasa juga.
“Kalo jualan itu setiap hari, dari pukul 06:00 sampai sore,” katanya.
Beragam harga yang Dadang tawarkan untuk bunga yang ia jual. Tergantung dari jenis bunga dan seberapa banyak bunga yang dipilih.
Untuk satu plastiknya, Dadang membanderol jualannya mulai dari Rp,5 ribu.
Mayoritas pembeli merupakan langganan dan masyarakat yang kebetulan saja lewat di depan kiosnya.
Jika penjual bunga yang lain berlomba-lomba untuk menjajakan dagangannya di sekitaran jalan raya. Dadan justru memilih untuk mendiami kios yang biasa Ia gunakan sehari-hari.
Tradisi ziarah kubur merupakan kegiatan yang belum tergantikan pada saat lebaran. Meskipun sempat ada polemik terkait kebolehan kegiatan tersebut dalam ajaran islam. Namun mayoritas masyarakat tetap meyakini ziarah kubur sebagai sesuatu yang harus dilakukan saat lebaran. Otomatis juga membawa bunga ketika ziarah juga menjadi bagian darinya.