Garut – Bencana alam Tanah longsor menimpa empat Desa, di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Bencana alam ini terjadi sekitar Pukul 10.00 WIB, kejadian losngsor ini menimpa Kampung Arasay, Desa Bojong.
Akibatnya, 10 rumah warga terancam tergerus longsoran tanah, yang mengakibatkan akses jalan desa tertutup material longsor.
Kapolsek Banjarwangi Iptu Masrokan membenarkan adanya tanah longsor di Desa Bojong, Talagasari, Kadongdong, dan Tanjungjaya.
Bahkan, tanah longsor sempat memutuskan akses berupa jalan di desa.
Namun kini, jalan desa yang tertutup tanah, sudah mulai dibuka warga menggunakan alat seadanya.
“Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (7/1), pada Kamis, pukul 10.00 terjadi longsor,” kata dia.
Ia menuturkan hasil pendataan sementara, 10 rumah warga Desa Bojong terancam tergerus oleh tanah longsor.
“Ada 10 rumah di Desa Bojong yang terdampak, tapi belum sampai rusak,” ujarnya.
Kemudian saat ini, warga yang rumahnya terancam tergerus longsoran tanah masih tetap bertahan dan menunggu bantuan dari pemerintah daerah.
“Beberapa korban masih menempati rumahnya yang sudah tergerus, warga juga masih menunggu bantuan datang,” katanya.
Tanah longsor juga terjadi di Kampung Tanah Berem, Desa Talagasari, menyebabkan satu rumah bergeser dari posisi semula.
Longsor di Desa Kadongdong, lanjut dia, berdampak terhadap beberapa rumah warga, sedangkan jumlah pasti dan besaran dampaknya masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
“Untuk di Desa Tanjungjaya ada tanah tebing yang hampir ambruk dan mengancam beberapa rumah di sekitarnya,” katanya.
Ia menambahkan kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan untuk menanggulangi tanah longsor tersebut, termasuk meminta bantuan alat berat untuk menyingkirkan material tanah longsor.
“Nanti akan berkoordinasi lagi dengan kecamatan untuk relokasi dan solusi terhadap para korban,” katanya.
Masrokan menghimbau kepada warga Banjarwangi untuk selalu waspada. Terutama saat terjadi hujan deras. Ia juga mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Lahan-lahan gundul juga ditanami pohon lagi. Untuk antisipasi terjadinya longsor,” katanya.
Pihaknya juga mengajak warga untuk membuat kentongan bambu. Jika terjadi bencana, warga bisa membunyikan kentongan agar bisa diketahui titik lokasi bencana.
“Wilayah Banjarwangi itu rawan bencana. Makanya perlu ditingkatkan kewaspadaannya saat musim hujan,” ujarnya.