Dalam menjalankan kehidupan, manusia seringkali dihadapkan dengan berbagai macam persoalan atau kondisi tidak menyenangkan, salah satu elemen penting yang perlu dilakukan yaitu mengendalikan rasa emosi akibat adanya tuntutan baik dari lingkungan atau tekanan pekerjaan, bahkan misalnya bertemu dengan orang menyebalkan.
Banyak faktor lain yang membuat seseorang menjadi emosinya tidak stabil bahkan cenderung menjurus ke perasaan kesal dan sulit untuk dikendalikan. Sehingga, tentunya mengendalikan emosi menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Salah satu cara mengendalikan emosi bisa kita baca di buku karya Henry Manampiring yang berjudul Filosofi Teras. Dalam buku tersebut, dijelaskan salah satunya adalah cara mengendalikan emosimu agar tidak merugikan orang lain atau diri sendiri.
Tentang Stoisisme Dalam Buku Filosofi Teras
Stoisisme di Indonesia dipopulerkan oleh Henry Manampiring dengan Buku Filosofi Teras yaitu ajaran Stoisisme. Ajaran ini sendiri banyak diterapkan pada jaman Yunani-Romawi kuno. Dulu, ajaran ini digunakan sebagai penguat mental atau mempertanyakan banyak hal dalam hidup salah satunya tentang menghadapi perang fisik yang masih sering terjadi pada zaman itu.
Saat ini stoisisme masih relevan dengan keadaan zaman sekarang yang melakukan ‘peperangan’ di media sosial seperti banyaknya berita bohong atau hoaks, bullying yang membuat emosi campur. Di sinilah filosofi teras hadir sebagai salah satu alternatif yang bisa memberimu tips bagaimana cara mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri, bahkan bisa menemukan perspektif berbeda dalam memandang kehidupan.
S-T-A-R (Stop, Think & Assess, Respond)
Lalu, bagaimana cara untuk mengendalikan emosimu menurut filosofi teras. Sebagai dasarnya, filosofi mengajarkanmu untuk menghadapi hal yang di luar kendalimu dengan menerapkan aturan yang pas. Menggantungkan kebahagian pada hal yang di luar kendali adalah sesuatu yang tidak rasional.
Untuk hal tersebut, yang bisa kita lakukan dengan metode S-T-A-R yang merupakan kepanjangan dari Stop,Think & Assess, Respond. Prinsip ini sendiri bisa di aplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya?
- Stop. Pada langkah ini kamu harus membiasakan dirimu untuk berhenti sejenak agar kamu tidak larut dalam emosi negatif yang muncul. Artinya setelah hal yang tidak mengenakkan terjadi padamu, mengeluh tentunya boleh saja, tetapi stop untuk meluapkan segala amarah dan emosimu.
- Think & assess. Setelah emosi mulai mereda, kita perlu menilai dan berpikir tentang emosi tersebut secara objektif dan rasional. Usahakanlah untuk memisahkan antara fakta dan interpretasi semata. Sehingga, hasil dari penilaian akan jauh lebih objektif.
- Respond. Hingga yang terakhir masuk pada tahap respond sebagai hasil dari penilaianmu terhadap emosi tadi yang dipikirkan dengan sebaik-baiknya. Respon ini sendiri bisa dalam berbagai bentuk semisal ucapan dan tindakan. Respon yang akan kamu lakukan atas dsar pertimbangan atau tahapan stop, think & assess adalah hasil yang diharakan bisa mengambil tindakan sesuai prinsip bijak, adil, dsn tidak merugikan diri sendiri.
Salah satu respon yang bisa kita aplikasikan dengan menggunakan S-T-A-R ini adalah dengan terus berupaya mengingat atau melakukan konsep sederhana ala stoa ini dalam berbagai aspek kehidupan baik di dunia nyata atau juga dunia maya.